kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Diproyeksi Melemah, Ini Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Hari Ini (7/11)


Senin, 07 November 2022 / 07:05 WIB
Diproyeksi Melemah, Ini Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Hari Ini (7/11)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi mmelanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini (7/11). Sentimen utama datang dari data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari proyeksi.

Mengutip berita Reuters, Sabtu (5/11), non-farm payrolls AS meningkat 261.000 pada Oktober 2022. Sementara itu, ekonom yang disurvei Reuters memprediksi, penambahan 200.000 pekerjaan, dengan perkiraan mulai dari 120.000 hingga 300.000.

Ekonom Bank Pertama Josua Pardede juga melihat, pada kondisi saat ini, pasar cenderung bergerak dalam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed hingga 75 basis points (bps) akibat pernyataan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang lalu.

Sebagai pengingat, rapat FOMC yang berlangsung pada 1-2 November 2022 memutuskan kenaikan suku bunga acuan 75 bps menjadi 3,75%-4%.

Baca Juga: Rupiah Selama Sepekan Tertekan Akibat Kenaikan Suku Bunga The Fed

"FOMC di bulan November 2022 juga memberikan sinyal bahwa Fed mungkin saja menaikkan suku bunga melebih target di bulan Desember 2022," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/11).

Padahal, pada FOMC sebelumnya, The Fed menargetkan suku bunga naik hingga kisaran 4,50% di akhir tahun 2022. Kondisi ini diperkirakan berlanjut setidaknya hingga rilis data inflasi AS pekan depan.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memprediksi, rupiah masih melemah pada Senin (7/11). "Pasalnya, kenaikan suku  bunga The Fed dan laporan non-farm payrolls AS masih memberi dukungan terhadap dolar AS," ucap Sutopo.

Analis DCFX Futures Lukman Leong pun sepakat bahwa rupiah masih akan tertekan di pekan depan. Investor akan cenderung wait and see rilis data inflasi AS yang diperkirakan masih di atas 8% dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022 yang diperkirakan akan tetap positif hingga akhir tahun.

Sutopo memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.720-Rp 15.785 per dolar AS pada hari ini (7/11).

Sementara Josua memprediksi, pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.675-Rp 15.775 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Terhadap Hampir Semua Mata Uang, Dolar AS Masih Jadi Unggulan

Untuk pekan depan, Lukman memprediksi, pergerakan kurs rupiah berada di kisaran Rp 15.650-Rp 15.850 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (4/11) melemah 0,27% menjadi Rp 15.738 per dolar AS. Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.736 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×