kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga The Fed, Begini Proyeksi Valas Utama pada Awal 2026


Selasa, 23 Desember 2025 / 18:00 WIB
Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga The Fed, Begini Proyeksi Valas Utama pada Awal 2026
ILUSTRASI. Kinerja sejumlah valuta asing (valas) mata uang utama beragam. Sentimen suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.(Khademian Farzaneh/ABACA via REUTERS)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja sejumlah valuta asing (valas) mata uang utama beragam. Sentimen suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menjadi penentu kinerja valas utama ke depannya. 

Mengutip Trading Economics Selasa (23/12/2025) pukul 16.41 WIB, pasangan valas EUR/USD di 1,1789, naik 13,76% secara year to date (ytd), valas GBP/USD 1,3508 naik 7,84% secara ytd, valas AUD/USD 0,6691 naik 8,08% secara ytd, valas USD/JPY 155,89 terkoreksi 0,89%, dan valas USD/CHF di level 0,7883, terkoreksi 13,14% secara ytd.

Taufan Dimas Hareva, Research and Development ICDX mengatakan, memasuki awal tahun depan, perhatian pelaku pasar valas kembali tertuju pada dinamika perbedaan arah kebijakan moneter bank sentral global. Setelah periode suku bunga tinggi yang relatif panjang, pasar mulai bergeser dari tema inflasi dan pengetatan menuju isu waktu serta kedalaman pelonggaran kebijakan, khususnya oleh The Federal Reserve. 

Baca Juga: Harga CPO Kembali ke Atas RM 4.000, Sentimen Biodiesel dan Ringgit Jadi Penopang

“Pergeseran fase ini berpotensi meningkatkan volatilitas pasar valuta asing, sekaligus membuka peluang pada sejumlah pasangan mata uang utama,” ujar Taufan kepada Kontan, Selasa (23/12/2025). 

Dari sisi valas utama, EUR/USD menjadi salah satu pasangan yang menarik untuk dicermati. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed membuka ruang pelemahan dolar AS, sementara Eropa masih mendapat dukungan dari stabilisasi inflasi dan stimulus fiskal terbatas. Dengan asumsi tidak ada guncangan geopolitik besar, EUR/USD diperkirakan bergerak di kisaran 1,15-1,19 pada awal tahun depan. Namun, penguatan euro tetap akan dibatasi oleh pertumbuhan ekonomi kawasan yang relatif moderat.

Sementara itu, GBP/USD cenderung bergerak lebih volatil. Pound sterling masih dibayangi oleh perlambatan ekonomi Inggris dan sikap Bank of England yang lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Di sisi lain, jika dolar AS melemah secara struktural, GBP/USD berpeluang bergerak di rentang 1,32-1,38 pada awal tahun depan, meskipun pergerakannya diperkirakan tidak akan sehalus euro. 

Baca Juga: Rupiah Melemah Tujuh Hari Beruntun, Cek Proyeksinya untuk Rabu (24/12)

Untuk kawasan Asia Pasifik, AUD/USD tetap menarik sebagai proksi sentimen risiko global dan komoditas. Mata uang Australia berpotensi mendapatkan dukungan dari stabilnya permintaan komoditas dan membaiknya risk appetite global, meski masih rentan terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok. Pada awal tahun depan, AUD/USD diperkirakan bergerak di kisaran 0,66-0,70, dengan kecenderungan mengikuti dinamika pasar global ketimbang faktor domestik semata.

Di sisi lain, USD/JPY menjadi pasangan yang paling sensitif terhadap perubahan kebijakan. Normalisasi kebijakan Bank of Japan secara bertahap berpotensi memperkuat yen, namun selisih suku bunga yang masih lebar dengan AS membuat yen rentan terhadap tekanan carry trade. Oleh karena itu, USD/JPY diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran 150–160 pada awal tahun depan, dengan volatilitas tinggi terutama di sekitar pertemuan BOJ dan rilis data AS.

Adapun USD/CHF cenderung bergerak lebih stabil. Swiss franc tetap berfungsi sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global. Dengan asumsi sentimen risiko relatif terjaga, USD/CHF diperkirakan berada di kisaran 0,75–0,80, dengan potensi penguatan franc jika ketegangan geopolitik meningkat. 

Baca Juga: Saham Mora Telematika (MORA) Dalam Tren Melemah, Begini Rekomendasinya

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasangan valas EUR/USD di kuartal I – 2026 berpotensi terkoreksi karena sentimen ketegangan geopolitik. Ibrahim memproyeksikan EUR/USD di level 1,1146. 

Kemudian, pasangan valas GBP/USD juga berpotensi terkoreksi karena sentimen geopolitik di level 1,2901. Lalu untuk pasangan valas USD/JPY kemungkinan di kisaran 160. Pasangan valas AUD/USD di level mengalami penguatan karena stabilnya permintaan komoditas di level 0,68. Serta pasangan valas USD/CHF di level 0,8478. 

“Saya melihat sentimen geopolitik meningkat berarti harga komoditas naik. Kalau harga komoditas naik berarti valas AUD/USD menarik dicermati,” ucap Ibrahim.

Selanjutnya: PHK Melejit, BPJS Watch Sebut Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Masih Naik di 2026

Menarik Dibaca: 7 Rekomendasi Skincare Korea Terbaik untuk Kulit Berjerawat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×