CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Digugat investor obligasi, BTEL kumpulkan dokumen


Jumat, 26 September 2014 / 16:32 WIB
Digugat investor obligasi, BTEL kumpulkan dokumen
ILUSTRASI. BMKG ramalkan pada Rabu (12/4) cuaca di Yogyakarta cerah Begawan hingga hujan lebat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengaku tengah mengumpulkan informasi mengenai gugatan yang dilayangkan sejumlah pemegang obligasi.

Harya Mitra Hidayat, Sekretaris Perusahaan BTEL mengatakan, pihaknya masih mencari informasi yang komprehensif dari process agent perseroan di New York, Amerika Serikat terkait gugatan tersebut.

"Process Agent kami di New York berfungsi sebagai pihak yang menerima informasi, surat-surat atau dokumen dari bondholder atau pihak lain terkait klaim, guatan atau tuntutan hukum yang diajukan terhadap Bakrie Telecom Pte. Ltd dan afiliasinya," jelasnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seperti diketahui, pemegang obligasi BTEL terpecah dalam dua kubu. Di satu sisi, ada steering committee terdiri dari empat kelompok pemegang obligasi. Steering committee yang dibentuk pada Oktober 2013 merupakan pemegang obligasi yang sepakat adanya restrukturisasi.

Di sisi yang lain, ada pihak pemegang obligasi yang menempuh jalur hukum karena yakin BTEL akan tetap mangkir membayar. Mereka memasukkan gugatan ke pengadilan New York pada 22 September lalu.

Dalam gugatannya, investor yang total memegang lebih dari 25% nilai obligasi, mengatakan, BTEL telah gagal membayar bunga pada November dan Mei. Namun, perusahaan tidak memiliki itikad untuk melakukan pembayaran, sementara bernegosiasi dengan anggota steering committee yang dipilih.

BTEL memiliki utang dalam bentuk wesel senior berdenominasi dollar AS seniai US$ 380 juta. Surat utang ini memiliki bunga 11,5% per tahun dan jatuh tempo 7 Mei 2015.

Emiten halo-halo milik Grup Bakrie ini telah menunggak pembayaran cicilan bunga sejak 7 November 2013. Berarti, BTEL telah mangkir terhadap kewajiban pembayaran bunga dua kali. Pada 7 November 2013 dan 7 Mei 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×