kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini cara BTEL menambal modal negatif


Senin, 23 Juni 2014 / 17:57 WIB
Begini cara BTEL menambal modal negatif
ILUSTRASI. 5 Cara Merawat Rambut Berminyak dari Rumah, Sudah Tahu?


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Akibat rugi terus menerus, modal PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) kini negatif. Namun, emiten halo-halo milik Grup Bakrie ini memiliki strategi konservatif untuk menambal defisiensi modal tersebut.

Imanuddin Kencana Putra, Direktur & Chief Operating Officer BTEL optimistis perseroan bisa meningkatkan kinerja untuk memupuk modal.

Ia pun mengaku belum ada rencana pemegang saham BTEL untuk melakukan penyuntikan modal. "Sampai saat ini belum ada rencana dari pemilik modal untuk suntik dana," tuturnya beberapa waktu lalu.

Catatan saja, ekuitas bersih BTEL per akhir Maret 2014 tercatat negatif dengan nilai Rp 796,74 miliar. Angka ini lebih sedikit dari akhir 2013 yang nilainya mencapai Rp 1 triliun.

Maklum, pada tiga bulan pertama 2014, BTEL berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 210,73 miliar. Sebagai perbandingan, per akhir 2013, BTEL membukukan rugi bersih senilai Rp 2,64 triliun.

Sedangkan, per akhir Maret 2013, rugi bersih BTEL sekitar Rp 97,47 miliar. Pemegang utama saham BTEL per akhir Maret 2014 adalah PT Bakrie Global Ventura dan PT Bakri & Brothers Tbk (BNBR).

Masing-masing menguasai 11,68% dan 2,37%. Kemudian, Raiffeisen Bank International s/a Best Quality Global Limited sebesar 8,91%. Sementara, kepemilikan publik jumlahnya menapai 77,03%.

Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) optimistis bisa bertahan menjalankan bisnis code division multiple access (CDMA). Perseroan akan menggenjot penjualan starter pack, handset murah, dan pengembangan bisnis over the top (OTT).

Selain melalui sosial media, Path, perseroan juga bisa mendulang cuan dari aplikasi VIVALL. Ini merupakan aplikasi streaming yang bisa mengakses pertandingan piala dunia.

Tidak hanya itu, perseroan juga melakukan efisiensi besar-besaran. Salah satunya adalah memaksimalkan base transceiver station (BTS) yang ada.

Caranya, memindahkan BTS dari daerah yang memiliki utilisasi minim ke Pulau Jawa. Adapun, lokasi-lokasi yang menjadi target pemindahan adalah Papua, Maluku, dan Kalimantan.

Total BTS yang dipindahkan mencapai 800 BTS. Hingga saat ini sekitar 80% BTS sudah berhasil dipindahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×