kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Didukung Suku Bunga Tinggi, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham BBNI Berikut Ini


Kamis, 18 Januari 2024 / 20:16 WIB
Didukung Suku Bunga Tinggi, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham BBNI Berikut Ini
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di sebuah bank milik pemerintah di Jakarta, Selasa (27/12/2022). KONTAN/Baihaki/27/12/2022


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga acuan yang masih tinggi akan secara khusus menguntungkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Pasalnya, BBNI mempunyai porsi pinjaman dengan bunga mengambang tertinggi di antara empat perbankan besar yang ada. 

Dalam riset tanggal 4 Desember 2023, Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis mencatat, per September 2023, porsi pinjaman BBNI dengan bunga mengambang mencapai 82% dari total pinjaman. Angka ini lebih tinggi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang sebesar 71% dan berada di peringkat dua. 

Keuntungan dari tingginya suku bunga tersebut tercermin dari imbal hasil pinjaman BBNI yang naik menjadi 7,9% pada kuartal III-2023, dari 7,6% pada kuartal II-2023 dan 7,4% pada kuartal III-2022. Menurut manajemen BBNI, imbal hasil pinjaman yang lebih tinggi terutama berasal dari pinjaman dalam mata uang rupiah.

Selain itu, kinerja BBNI juga akan didukung oleh perbaikan sistem scoring kreditnya. Peningkatan sistem scoring kredit ini terlihat dari angka non-performing loan (NPL) yang turun ke 2,3% di kuartal III-2023, dari 2,5% pada kuartal II-2023 dan 3% di kuartal III-2023.

Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Sektor Properti di Tengah Sentimen Suku Bunga

Lebih lanjut, BBNI secara konservatif juga akan tetap mempertahankan biaya kreditnya. Cost of credit (CoC) tahunan BBNI turun menjadi 1,3% pada kuartal III-2023, dari 1,5% pada kuartal II-2023 dan 1,6% pada kuartal III-2022 sehingga mendukung pertumbuhan laba bersih.

Kinerja BBNI juga akan didukung oleh potensi percepatan transaksi mobile banking. Meskipun melaporkan CAGR 31% dalam nilai transaksi mobile banking selama tahun 2020-2022, pertumbuhan BBNI di bidang ini paling lambat dibandingkan dengan empat bank besar lainnya. 

BBNI saat ini berencana meluncurkan aplikasi mobile banking baru pada 2024 yang mirip dengan MyBCA milik BBCA, Livin’ dari BMRI, dan Brimo besutan BBRI.

"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi mobile banking BBNI di masa depan," kata kedua analis BRI Danareksa Sekuritas tersebut. 

Head of Research Aldira Sekuritas Agus Pramono juga menilai, BBNI masih perlu melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan operasionalnya. Menurutnya, dibandingkan dengan BMRI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), BBNI memang kurang kompetitif.

"Pembenahan perlu dilakukan di berbagai aspek, seperti kontrol internal, pemasaran, digital, dan lain-lain," kata Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/1). 

Dalam riset tanggal 8 Januari 2024, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dan Abyan H. Yuntoharjo menambahkan, sentimen positif lainnya untuk saham sektor perbankan berasal dari pembagian dividen.

Sebagian besar bank besar diprediksi akan membagikan dividen menarik pada musim pembagian dividen mendatang.

 

Baca Juga: Kinerja Diprediksi Cenderung Stagnan, Begini Rekomendasi Saham ASII

Meski harga sahamnya telah meningkat akhir-akhir ini, potensi imbal hasilnya masih menarik.

"Saat ini bisa menjadi peluang untuk mulai mengakumulasi saham bank dengan imbal hasil yang menarik, terutama bagi investor jangka panjang," tutur kedua analis tersebut. 

Menurut keduanya, kinerja keuangan BBNI tahun 2023 akan sejalan dengan prediksinya karena didukung oleh peningkatan kualitas aset. Pada November 2023, BBNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun atau naik 3,5% secara bulanan. 

Alhasil, secara kumulatif, laba bersih BBNI sepanjang sebelas bulan pertama 2023 mencapai Rp 18,82 triliun atau meningkat 11,8% year on year (YoY). Untuk setahun penuh 2023, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, laba bersih BBNI dapat mencapai Rp 22,24 triliun. 

Kemudian, total pinjaman BBNI sepanjang Januari-November 2023 tercatat tumbuh 6,5% YoY menjadi Rp 666,5 triliun dari Rp 625,91 triliun pada periode sama tahun 2022. Sementara itu, total deposit BBNI turun 1,4% menjadi Rp 732,6 triliun dari Rp 743,09 triliun. 

Mirae Asset Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas masing-masing merekomendasikan trading buy BBNI dengan target harga Rp 6.200 dan buy BBNI dengan target harga Rp 7.100. Sementara Aldiracita Sekuritas merekomendasikan hold BBNI dengan target harga Rp 5.900 per saham. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan, target harga tersebut didasarkan pada asumsi laba bersih BBNI tahun 2024 dapat tumbuh 8% menjadi sebesar Rp 22,8 triliun. Kemudian, rasio pembayaran dividen sebesar 67% dan yield dividen 5%.

Per perdagangan Kamis (18/1), harga BBNI berada di level Rp 5.550 atau naik 3,26% secara year to date. Risiko bagi BBNI berasal dari rasio NPL yang lebih tinggi dari perkiraan dan lemahnya penerimaan terhadap aplikasi mobile banking barunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×