Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Alhasil, secara kumulatif, laba bersih BBNI sepanjang sebelas bulan pertama 2023 mencapai Rp 18,82 triliun atau meningkat 11,8% year on year (YoY). Untuk setahun penuh 2023, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, laba bersih BBNI dapat mencapai Rp 22,24 triliun.
Kemudian, total pinjaman BBNI sepanjang Januari-November 2023 tercatat tumbuh 6,5% YoY menjadi Rp 666,5 triliun dari Rp 625,91 triliun pada periode sama tahun 2022. Sementara itu, total deposit BBNI turun 1,4% menjadi Rp 732,6 triliun dari Rp 743,09 triliun.
Mirae Asset Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas masing-masing merekomendasikan trading buy BBNI dengan target harga Rp 6.200 dan buy BBNI dengan target harga Rp 7.100. Sementara Aldiracita Sekuritas merekomendasikan hold BBNI dengan target harga Rp 5.900 per saham.
Analis BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan, target harga tersebut didasarkan pada asumsi laba bersih BBNI tahun 2024 dapat tumbuh 8% menjadi sebesar Rp 22,8 triliun. Kemudian, rasio pembayaran dividen sebesar 67% dan yield dividen 5%.
Per perdagangan Kamis (18/1), harga BBNI berada di level Rp 5.550 atau naik 3,26% secara year to date. Risiko bagi BBNI berasal dari rasio NPL yang lebih tinggi dari perkiraan dan lemahnya penerimaan terhadap aplikasi mobile banking barunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News