Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan harga batubara global, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dinilai masih memiliki ruang profitabilitas. Salah satu pendorongnya tren positif operasional dan penurunan biaya tunai.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan, penurunan kinerja ITMG di semester I seiring dengan tekanan harga batubara global. Namun, pada kuartal III ini kinerjanya diperkirakan akan relatif solid.
"Harga batubara relatif sudah rebound dari level US$ 150/ton, tetapi jika dibandingkan tahun lalu masih turun karena harga batubara lebih tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).
Baca Juga: Memburu Cuan dari Sejumlah Emiten yang Royal Tebar Dividen di Akhir Tahun
Sisi positifnya, Felix mencermati operasional ITMG memiliki tren bertumbuh. Dilihat dari kemampuan perseroan mencetak pertumbuhan volume penjualan 22% secara tahunan (YoY) menjadi 9,9 juta ton.
Ia memproyeksikan tren kenaikan secara tahunan masih dapat dipertahankan pada semester II 2023.
"Ini seiring degnan peningkatan permintaan batubara untuk PLTU di China sejalan dengan kekeringan di PLTA-nya dan sebagai peningkatan cadangan batubara guna menyongsong musim dingin akhir tahun," jelasnya.
Dengan demikian, Felix menilai ITMG juga mampu mencapai target volume penjualan 21,5 juta ton hingga akhir tahun. Sebab di awal tahun produksi relatif lebih lambat karena cuaca dan permintaan dari China belum semasif di tengah tahun ini dan ekspektasinya tren tersebut dapat berlanjut di sisa tahun 2023.
Baca Juga: Tersulut Harga Komoditas, Ini Tips Berinvestasi di Saham Berbasis Energi
Hingga akhir tahun, Felix memproyeksikan pendapatan ITMG mencapai US$ 2,75 miliar. Sementara laba bersih sebesar US$ 731 juta.