kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didorong Minat Investor, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Masih Tinggi


Senin, 03 April 2023 / 20:29 WIB
Didorong Minat Investor, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Masih Tinggi
ILUSTRASI. OJK telah mengantongi 67 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pencarian dana di pasar modal masih semarak. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengantongi 67 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).

Adapun dari 67 perusahaan itu, dana yang berpotensi dihimpun mencapai Rp 62,22 triliun. Hingga 31 Maret 2023, total penghimpunan dana IPO mencapai Rp 12 triliun dengan 22 emiten baru.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan ada 44 perusahaan tengah antre untuk IPO. Perusahaan pada sektor konsumer non primer paling banyak tercatat dalam pipeline.

Berdasarkan skala asetnya, ada 4 perusahaan dengan aset skala kecil, 26 perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar dan 14 perusahaan aset di atas Rp 250 miliar.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menerangkan peningkatan penghimpunan dana lewat IPO ini menunjukkan bahwa pasar modal relatif kondusif.

Baca Juga: Hingga Akhir Kuartal I-222, OJK Kantongi 67 Rencana IPO Senilai Rp 62,22 Triliun

"Dengan begitu minat pelaku investor untuk berpartisipasi dalam IPO masih cukup tinggi," jelasnya saat dihubungi Kontan, Senin (3/4).

Nafan menjelaskan dengan penyerapan IPO yang maksimal, kapitalisasi pasar modal Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat terus meningkat.

Namun dengan catatan perusahaan yang hendak IPO punya prospek yang cerah dan pertumbuhan kinerja yang cemerlang agar bisa meyakinkan investor untuk melirik saham-saham IPO.

"Sektor yang prospek finansial dan konsumsi primer untuk tahun ini, tapi tidak menutup sektor lain selama pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif terjaga oleh konsumsi rumah tangga," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×