Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan 67 perusahaan yang akan menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) per 31 Maret 2023 dengan nilai Rp 62,22 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan hingga tutup kuartal I-2022, penghimpunan dana melalui pasar modal melanjutkan pertumbuhan yang baik.
"Hingga 31 Maret 2023 total penghimpunan dana tercatat sebesar Rp 54,24 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 24 emiten," jelas dia dalam konferensi pers virtual, Senin (3/4).
Secara keseluruhan total dalam pipeline OJK masih ada 107 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 123,83 triliun. Rinciannya, ada 67 rencana IPO dengan nilai Rp 62,22 triliun.
Baca Juga: Dikabarkan Tertunda, IPO Amman Mineral Masih Dalam Pipeline OJK
Kemudian 9 penawaran umum terbatas (PUT) mencapai Rp 20,60 triliun. Lalu ada rencana 11 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan nilai Rp 13,86 triliun.
Terakhir ada 20 rencana penawaran umum berkelanjutan EBUS Tahap I & II dengan nilai Rp 27,16 triliun. Tahun ini, OJK menargetkan total penghimpunan dana di pasar modal bisa mencapai Rp 170 triliun.
Jika berkaca dari pencapaian hingga akhir kuartal I-2022, total penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai 31,9% dari target yang dicanangkan pada 2023.
Inarno menjelaskan target penghimpunan dana akan selalu ditinjau oleh OJK. Namun sampai saat ini, pihaknya masih belum punya rencana untuk melakukan penyesuaian.
"Kami selalu review, sampai saat ini targetnya masih cukup sesuai dengan kondisi yang ada, tidak melakukan adjustment," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News