kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi Berbagai Sentimen Negatif, Pasar Aset Kripto Berpotensi Turun Lebih Lanjut


Jumat, 19 Januari 2024 / 17:55 WIB
Dibayangi Berbagai Sentimen Negatif, Pasar Aset Kripto Berpotensi Turun Lebih Lanjut
ILUSTRASI. Harga bitcoin turun di pekan ketiga bulan Januari 2024


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasar kripto dan Bitcoin menghadapi tantangan di pekan ketiga bulan Januari 2024. Sejak Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat menyetujui beberapa ETF Bitcoin spot di Rabu (10/1) pekan lalu, euforia tersebut secara bertahap menghilang dari ruang kripto.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengamati bahwa saat ini semakin banyak investor kripto yang bersiap menghadapi dampak halving Bitcoin yang akan terjadi pada bulan April mendatang.

Akibat efek hype ETF Bitcoin yang mulai berkurang, pelaku pasar kripto kini telah menyesuaikan portofolio mereka menyusul kinerja yang mengesankan dalam beberapa bulan sebelumnya. Mulai dari taking profit dan wait and see untuk melihat sentimen baru yang akan datang.

Ditambah lagi, lanjut Fyqieh, Bitcoin turun di bawah level harga US$42.000 pada akhir pekan ini. Penurunan harga BTC terjadi setelah komentar hawkish dari Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic.

Baca Juga: Harga Bitcoin Malah Turun Usai ETF Bitcoin Spot Disetujui, Kenapa?

Bitcoin mengalami koreksi sebagai respons terhadap pandangan Bostic yang menyarankan pemotongan suku bunga pada akhir, bukan awal tahun 2024,” ujar Fyqieh dalam riset yang dibagikan, Jumat (19/1).

Fyqieh menjelaskan, indeks dolar AS (DXY) mengalami kenaikan pasca-komentar Bostic yang memberikan tekanan pada Bitcoin. Bostic menekankan kehati-hatian dalam penurunan suku bunga, mengingat potensi dampak ekonomi dari peristiwa yang sulit diprediksi, mulai dari pemilu hingga konflik global.

Sementara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan datang diperkirakan tidak mengubah suku bunga acuannya. Sehingga komentar Bostic menjadi penutup dari para pejabat Fed sebelum pertemuan pada 30-31 Januari, yang menciptakan ketidakpastian di pasar.

Selain itu, kabar bahwa investor Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) terus mengambil keuntungan menambah tekanan pada Bitcoin. Ada juga kabar buruk bagi investor bahwa SEC secara resmi menunda keputusan mengenai aplikasi Fidelity ETF Ethereum spot.

Pasar memperkirakan SEC akan menunda persetujuan ETF ETH spot. Berbeda dengan BTC, SEC menganggap ETH sebagai keamanan, sehingga mengurangi kemungkinan persetujuan jangka pendek. Selain itu, peluang persetujuan ETF Ethereum spot pada bulan Mei dianggap terbatas, dengan JPMorgan menilai kemungkinan kurang dari 50%,” tutur Fyqieh.

Baca Juga: Perlakuan Tarif Pajak Kripto yang Sesuai Bisa Dorong Pertumbuhan Industri Kripto

Fyqieh memaparkan, sentimen pasar kripto dapat tergambar melalui Crypto Fear & Greed Index yang turun ke level Neutral dari Greed. Penurunan terjadi dari poin 63 sampai 51 pada Jumat (19/1). Indeks tersebut menunjukkan penurunan selera pelaku pasar untuk kembali lakukan aksi akumulasi. Penurunan indeks ini dapat menjadi sinyal bagi investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi di kripto.

Dia memprediksi, kondisi pasar di akhir pekan ini menyiratkan tekanan lebih lanjut pada Bitcoin, yang kemungkinan fase koreksi dan konsolidasi menjelang rapat FOMC di akhir Januari. Oleh karena itu, para pelaku pasar perlu mempertimbangkan dengan cermat faktor internal dan eksternal dalam membuat keputusan investasi.

Mengutip Coinmarketcap, Jumat (19/1) pukul 17.30 WIB, harga Bitcoin berada di posisi US$41,359. Selama periode 7 hari terakhir, BTC mengalami koreksi sekitar 9,87% dan harganya turun sekitar 3,10% dalam kurun waktu 24 jam.

Fyqieh menganalisis, BTC saat ini berada di bawah level support US$ 42.000. Jika BTC gagal rebound di level tersebut, maka potensi penurunan selanjutnya menuju ke support dinamis MA-100 di kisaran harga US$39.150. BTC bisa menghadapi ujian berat pada area US$40.000. Namun, permintaan pembeli yang kuat sebesar US$40.000 dapat menandakan dimulainya reli baru.

Analisis teknikal menunjukkan bahwa indikator Stochastic indikasi melemah di bawah area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum bearish terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa tren penurunan BTC masih akan berlanjut dalam jangka pendek. Namun, jika BTC berhasil rebound di level US$42.000, maka potensi rebound menuju ke resistance US$44.500 akan terbuka.

Selanjutnya: POJK 25/2023 Terbit, Mandiri Capital Indonesia Siap Patuh

Menarik Dibaca: Ace Hardware Buka Gerai Baru di The Park Pejaten, Banyak Promo Menarik lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×