kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Tahun Tikus Logam, ini dua sektor yang diramal bakal mentereng


Sabtu, 25 Januari 2020 / 10:57 WIB
Di Tahun Tikus Logam, ini dua sektor yang diramal bakal mentereng


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Hans menguraikan, siklus sektor properti pernah mencapai puncak di tahun 2012-2014 dan lalu berangsur turun. "Maka dari tahun lalu, kami melihat awal periode kenaikan sektor properti. Target top sektor poperti akan terjadi di tahun 2023-2025 dengan awal kenaikan dari 2020," urainya. 

Dia merekomendasikan, selain membeli properti langsung, investor juga dapat membeli beberapa saham atau produk turunannya seperti real estate investment trust (REIT) melalui pasar modal. Dia  merekomendasikan saham BSDE dengan target harga (TP) 1.550, DUTI TP 5.820, LPCK TP 1.450, PWON TP 625 dan APLN TP 1.320.

Baca Juga: Shio apa yang paling beruntung di Tahun Tikus? Simak peruntungannya

Sektor logam kian kinclong

Sektor lain yang juga memiliki outlook positif di Tahun Tikus Logam adalah sektor logam. "Kami merekomendasikan emas, nikel dan timah sebagai pilihan," jelasnya. 

Seperti yang diketahui, harga emas memang terbantu akibat naiknya tensi geopolitik di Timur tengah. Emas dan beberapa mata uang kuat dunia sering dianggap aset safe haven ketika terjadi kenaikan risiko pasar global. Hans menguraikan, selain perang kekawatiran resesi ekonomi dunia akibat perang dagang membawa keuntungan bagi emas. 

"Sedangkan nikel mendapat angin segar dari kenaikan harga akibat kebijakan Indonesia melarang ekspor nikel mentah. Ini mengurangi pasokan dunia. Selain itu pemerintah China juga mengambil tindakan mengamankan cadangan nikelnya," paparnya. 

Baca Juga: Ini prospek industri properti di tahun Tikus Logam

Lantas, bagaimana dengan timah? "Timah juga kami perkirakaan menarik akibat perubahan pada peta kendaraan dunia di mana kendaraan listrik menjadi kebutuhan di masa depan. Hal itu akan menyebabkan kebutuhan timah meningkat ke depannya," urai Hans. 

Dia juga bilang, komoditas nikel dan timah diperlukan untuk komponen pembentukan baterai yang merupakan masa depan energi dunia. "Kami merekomendasikan ANTM TP 850, INCO TP 4.180, MDKA TP 1.520 dan TINS TP 340 sebagai pilihan di sektor ini," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×