Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap menjaga rasio utang terhadap ekuitas di bawah empat kali. Ini dilakukan menjelang diberlakukannya beleid pembatasan ratio utang mulai 1 Januari 2016 mendatang.
Bulan Juni ini, pemerintah akan mengeluarkan aturan pembatasan rasio utang terhadap ekuitas atau debt equity ratio (DER) menjadi 4:1. Kebijakan pembatasan ini diluncurkan guna menekan utang dollar yang terus membengkak.
Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi mengatakan, perseroan sebagai perusahaan public telah mengantisipasi aturan tersebut dan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapinya. Namun, dia belum bersedia menyampaikan strategi yang akan diambil perseroan. “Belum bisa kami disclosed mengingat aturan tersebut belum jelas,” kata Herman pada KONTAN baru-baru ini.
Sebenarnya untuk jangka pendek, kata Herman, aturan tersebut tidak menjadi masalah bagi perseroan. Pasalnya, dengan memperhitungkan utang perseroan yang telah di hedging maka DER TBIG masih di bawah empat kali.
Herman mengatakan, sampai kuartal I 2015 rasio utang terhadap ekuitas perseroan berada di posisi 3,87 kali dengan memperhitungkan utang yang telah di hedging sebesar US$ 1,3 miliar. Menurutnya, rasio tersebut akan terus membaik seiring dengan pertambahan ekuitas perseroan.
Aturan mengenai pembatasan DER ini memang akan mempengaruhi industri padat modal seperti infrastruktur, multifinance dan manufaktur. Pasalnya, pembatasan rasio utang akan mendorong arus investasi berkurang dan pada akhirnya juga ikut mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Herman berkeyakinan di tengah komitmen pemerintah untuk mendorong sektor infrastruktur dan padat modal lainnya, pemerintah akan memberikan ruang yang lebih fleksibel. "Pembangunan infrastruktur telah menjadi prioritas Presiden Joko Widodo,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, tentu sektor infrastruktur akan dikecualikan, mengingat perusahaan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang dan butuh modal besar.
Terkait TBIG, Herman menyatakan bahwa perseroan memiliki banyak opsi untuk menghadapi beleid aturan yang akan diterbitkan. Sehingga rasio utang Perseroan akan tetap terjaga di bawah empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News