kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demonstrasi masih terjadi, pelemahan rupiah ikut berlanjut


Selasa, 01 Oktober 2019 / 19:16 WIB
Demonstrasi masih terjadi, pelemahan rupiah ikut berlanjut
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demo yang masih berlangsung hingga Selasa (1/10), memberi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah. Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah melemah 0,14% ke Rp 14.216 per dollar AS. Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI)  rupiah juga melemah 0,16% ke Rp 14.196 per dollar AS.

Fikri C. Permana Ekonom Pefindo mengatakan pelemahan rupiah masih berlanjut karena masih tertekan sentimen menguatnya indeks dollar AS dan demo yang masih berlanjut. "Saya tidak menyangka rupiah bisa tembus Rp 14.200 per dollar AS di hari ini, kemungkinan tadinya masih besok atau lusa," kata Fikri, Selasa (1/10).

Baca Juga: IHSG melemah 0,50% ke 6.138 di akhir perdagangan Selasa (1/10)

Tapi ternyata, rupiah keok di tengah dollar AS yang terus menguat. Fikri mengatakan dollar AS menguat karena tersokong proyeksi data manufaktur purchasing manager indeks (PMI) AS yang naik ke 51,0 lebih tinggi dari proyeksi pasar di 50,3 untuk periode September. 

Selain itu, dollar AS juga semakin menguat karena pertumbuhan ekonomi negara maju lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi AS, terutama Jerman. Hal ini dollar AS dalam beberapa hari terakhir terapreasiasi.

Dollar AS juga semakin diburu sebagai aset safe haven di tengah makin tingginya risiko resesi global.

Sementara, di saat yang sama persoalan demo di dalam negeri yang masih berlangsung menghambat aliran dana asing masuk untuk menyokong rupiah menguat. Padahal, Fikri mengatakan dengan penurunan suku bunga The Fed membuat spread yield US Treasury dan Surat Utang Negara (SUN) makin lebar dan bisa menjadi pendorong utama capital inflow.

Baca Juga: Rupiah tertekan karena memanasnya situasi politik domestik dan luar negeri

Fikri memproyeksikan pergerakan rupiah di Rabu (2/10) bergantung dari kondisi dalam negeri. "Bila malam ini tidak terjadi kerusuhan demo harusnya rupiah mulai bisa terapresiasi," kata Fikri. 

Sejatinya fundamental rupiah masih kuat karena Fikri memproyeksikan cadangan devisa September berpotensi surplus. Jika kondisi dalam negeri malam ini kondusif, Fikri memproyeksikan rentang rupiah besok di Rp 14.180 per dollar AS hingga Rp 14.280 per dollar AS.

Untuk akhir tahun, Fikri memproyeksikan rupiah bisa bergerak di rentang Rp 13.931 per dollar AS hingga Rp 14.307 per dollar AS atau dengan nilai tengah di Rp 14.119 per dollar AS.

Jika dibandingkan dengan posisi rupiah saat ini, Fikri memproyeksikan rupiah berpotensi terapreasiasi di akhir tahun. Namun, mengingat kondisi saat ini yang juga penuh ketidakpastian, maka risiko volatilitas masih akan sangat besar hingga akhir tahun.

Baca Juga: Amartha Mikro Fintek tingkatkan inklusi keuangan bagi mahasiswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×