kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.880   67,00   0,42%
  • IDX 7.135   -26,46   -0,37%
  • KOMPAS100 1.093   -0,98   -0,09%
  • LQ45 868   -3,53   -0,41%
  • ISSI 217   0,42   0,19%
  • IDX30 444   -2,45   -0,55%
  • IDXHIDIV20 536   -3,89   -0,72%
  • IDX80 125   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 134   -2,12   -1,56%
  • IDXQ30 148   -1,06   -0,71%

Dedolarisasi Makin Gencar, Begini Kata Analis


Senin, 28 Agustus 2023 / 19:29 WIB
Dedolarisasi Makin Gencar, Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Karyawan money changer menunjukan lembar mata uang dolar Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (24/8/2023). Dedolarisasi Makin Gencar, Begini Kata Analis.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah negara berupaya mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi perdagangan Internasional. Meski demikian, dampaknya terhadap nilai dolar AS dinilai akan terbatas.

Adapun sejumlah negara yang berupaya mengurangi transaksi dengan penggunaan dolar AS dari ASEAN dan BRICS.

ASEAN merupakan persekutuan negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki 11 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Kamboja, Brunei, Vietnam, Myanmar, dan Timor Leste. Sementara BRICS beranggotakan 11 negara, antara lain Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Dua kelompok ekonomi besar itu mendorong untuk memanfaatkan mata uang lokal masing-masing saat bertransaksi atau local currency transaction (LCT).

Baca Juga: Dedolarisasi Meluas ke Kawasan ASEAN

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, maraknya penggunaan LCT merupakan upaya dari banyak negara dunia untuk mengurangi volatilitas perdaganannya. Utamanya, ketika dolar AS cenderung bergejolak dalam 2 tahun terakhir.

Nah, seperti halnya dengan kasus di Indonesia serta negara ASEAN lainnya, penggunaan LCT ini hanya berdampak pada penurunan transaksi perdagangan menggunakan dolar AS. Sementara dolar AS masih dominan dipakai dalam penerbitan surat utang, cadangan devisa, dan lain-lain.

"Oleh karenanya, kami perkirakan dampaknya relatif terbatas terhadap penggunaan dolar AS secara keseluruhan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/8).

Josua mencontohkan India, proporsi impor relatif kecil dibandingkan dengan total impor India sendiri. Sementara bagi UAE, ekspor ke India mencakup hampir 17% dari total ekspor UAE.

Baca Juga: India Batasi Impor Laptop Hingga Tablet, Begini Tanggapan Kemenperin

"Sejalan dengan perannya dalam menjaga stabilitas nilai tukar domestik, kami perkirakan nilai tukar negara-negara ASEAN serta negara yang menggunakan LCT akan cenderung lebih stabil ketika terjadi shock dalam pergerakan Dollar AS," jelasnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×