Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya sejumlah data ekonomi di kawasan Eropa membuat mata uang euro terkoreksi di hadapan the greenback. Terbukti, Jumat (5/7), pasangan EUR/USD terpantau melemah 0,53% ke level 1,1225.
Pelemahan euro sudah terlihat sejak Kamis lalu ketika data penjualan ritel zona Eropa melemah 0,3% di bulan Mei. Padahal, konsensus analis memperkirakan data tersebut dapat tumbuh 0,4%.
Tak hanya itu, sehari berselang, data pesanan pabrik Jerman di bulan Juni juga melemah 2,2%. Pelemahan ini lebih dalam dari perkiraan para analis yang hanya memprediksi koreksi sebesar 0,1%.
“Pelemahan data ekonomi Eropa membuka peluang European Central Bank (ECB) untuk semakin bersikap dovish,” imbuh Ahmad Yudiawan, Analis Monex Investindo Futures, akhir pekan lalu.
Kondisi ini membuat posisi euro semakin sulit untuk lepas dari tekanan. Padahal, belakangan ini fundamental kurs dollar AS tak sebaik yang terlihat.
Ini terbukti dari data tenaga kerja AS yang memperlihatkan hasil bervariasi. Kendati, terjadi peningkatan sebesar 224.000 pada data non-farm payroll AS bulan Juni, tingkat pengangguran AS justru naik. Begitu pula dengan data upah rata-rata per jam AS yang tumbuh lebih lambat dari perkiraan.
“Hasil data-data ini bisa menjadi acuan bagi The Fed untuk mengambil langkah serius terkait potensi pemangkasan suku bunga acuan AS,” papar Yudi.
Secara teknikal, pasangan EUR/USD bergerak di bawah MA50, MA100, dan MA200. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) berada di level -0,0014 sedangkan stochastic bergerak di area 2,07. Adapun indikator RSI berada di level 23,05.
Dengan demikian, Yudi merekomendasikan sell on rally pasangan EUR/USD dengan perkiraan support di level 1,1240 – 1,1220 – 1,1200 serta resistance di level 1,1290 – 1,1300 – 1,1320.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News