Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, belanja investasi tetap lunak dan diperkirakan tidak akan meningkat secara signifikan di 2020. Ini mengingat kemapanan yang masih berkelanjutan dan ketidakpastian politik pada pemilihan Presiden mendatang.
Untuk jumlah angka pekerjaan AS, Ady dianggap masih sehat terlihat dari laporan terakhir NFP. Sedangkan untuk data pasar perumahan AS, diyakini bakal menjadi barometer pertumbuhan 2020. Apalagi, tingkat hipotek jauh lebih rendah dari 12 bulan yang lalu, sekaligus menjadi pendorong peningkatan data perumahan Negeri Paman Sam tersebut.
Secara teknikal, pergerakan GBP/USD bergerak di kisaran level psikologis yakni 1,3000. Di mana, indikator MACD berada di bawah garis netral, dengan histogram yang muncul pada sisi negatif, sehingga sinyal untuk jual sudah terlihat.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh indikator RSI yang berada di zona negatif sekaligus menandakan akan ada penurunan lebih lanjut. Sedangkan untuk pergerakan stochastic cenderung lebih sensitif dalam memberikan sinyal dan saat ini berada di zona oversold.
Baca Juga: Analis: Aset berisiko semakin menarik seiring perekonomian global yang membaik
"Akan ada sedikit banyak retest dan rebound pada harga 1,3000. Pergerakan harga di bawah moving average (MA)50, MA120 dan MA200, di mana dari struktur grafik lebih condong turun dan semua indikator memberikan dukungan pada price action," jelasnya.
Ady merekomendasikan sell untuk pasangan GBP/USD pada perdagangan Senin (20/1). Untuk sementara level psikologis tersebut bakal menjadi level area support. Untuk kemudian harga bergerak untuk menguji support terdekat 1,2950; 1,2925 dan 1,2900. Adapun untuk level resistance berada di kisaran 1,3050; 1,3075 dan 1,3100.
"Kuncinya, jika harga cenderung di bawah 1,3000 akan terjadi penurunan lanjutan. Jika masih bergerak rata-rata di atas 1,3000 hingga Rabu (22/1), maka GBP/USD kemungkinan akan sideway, tapi acuannya masih sell," tandasnya.
Baca Juga: Pecundangi Ringgit Malaysia, Rupiah Paling Perkasa di Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News