CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.894   -106,00   -0,67%
  • IDX 7.262   -46,38   -0,63%
  • KOMPAS100 1.110   -7,48   -0,67%
  • LQ45 881   -5,76   -0,65%
  • ISSI 220   -1,24   -0,56%
  • IDX30 451   -3,25   -0,72%
  • IDXHIDIV20 542   -4,17   -0,76%
  • IDX80 127   -0,90   -0,71%
  • IDXV30 136   -1,55   -1,13%
  • IDXQ30 150   -1,11   -0,73%

Data ekonomi AS akan menentukan pergerakan rupiah jelang akhir pekan


Jumat, 30 Juli 2021 / 06:35 WIB
Data ekonomi AS akan menentukan pergerakan rupiah jelang akhir pekan


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot menguat tipis 0,03% ke Rp 14.483 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (29/7). Sedangkan kurs rupiah Jisdor berhasil menguat tipis 0,05% ke Rp 14.491 per dolar AS.

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.450 per dolar AS–Rp 14.550 per dolar AS pada Jumat (30/7). Analis Monex Investindo Future Andian Wijaya memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 14.450 per dolar AS–Rp 14.525 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Josua mengatakan penguatan rupiah pada perdagangan kemarin terangkat oleh pelemahan indeks dolar ke level 92,04. Nilai tukar dolar AS melemah akibat hasil rapat FOMC. “Meskipun sesuai ekspektasi The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 0%-0,25%, Gubernur The Fed belum mengindikasikan potensi kebijakan tapering yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).

Menurut Josua hal tersebut dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa beberapa indikator kondisi perekonomian AS belum cukup signifikan, salah satunya tingkat pengangguran yang belum mencapai full employement.

Baca Juga: Reksadana indeks akan membaik saat aktivitas ekonomi kembali seperti kuartal I

Powell menyatakan bahwa pemulihan ekonomi di AS masih perlu dicermati. “Powell masih menekankan belum ada kebijakan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan dan kenaikan inflasi di AS masih dapat dipengaruhi oleh laporan tenaga kerja di AS yang belum stabil,” kata Andian kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).

Josua memperkirakan, pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS seperti produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua 2021 yang diperkirakan di angka sekitar 8,5% dari kuartal sebelumnya, di angka 6,4%. Selain itu, klaim pengangguran menurutnya diperkirakan cenderung menurun.

“Oleh sebab itu, pelemahan dolar yang didorong oleh statement Powell pasca FOMC meeting diperkirakan akan terbatas apalagi mengingat ekspektasi mempertimbangkan rilis data ekonomi nanti malam yang diperkirakan akan cenderung lebih baik,” kata Josua.

Baca Juga: U.S. economy grows solidly in second quarter; weekly jobless claims fall

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×