kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Dapat Suntikan Investasi US$ 194 Juta, Intip Rencana Bisnis Chandra Asri (TPIA)


Rabu, 13 Desember 2023 / 13:53 WIB
Dapat Suntikan Investasi US$ 194 Juta, Intip Rencana Bisnis Chandra Asri (TPIA)
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)?di Cilegon, Banten. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraih investasi sebesar US$ 194 juta dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO).  Atas investasi ini, produsen energi independen yang berbasis di Thailand tersebut akan memiliki 30% saham di anak perusahaan Chandra Asri Group, yakni PT Chandra Daya Investasi (CDI).

Sementara itu, TPIA akan terus mempertahankan mayoritas saham sebesar 70% di Chandra Daya Investasi.

Suryandi, Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri menyebut, dana bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

Asal tahu saja, PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah entitas TPIA yang didedikasikan untuk solusi  bisnis infrastruktur. Bisnis energi dijalankan oleh Krakatau Daya Listrik, bisnis air melalui Krakatau Tirta Industri, serta bisnis jetty dan tank lewat Redeco Petrolin Utama.

Baca Juga: Sumber Global Energy (SGER) akan Pasok Palm Kernel Shell ke PLN EPI

Suryandi mengamini, peluang untuk menggaet investor asing lain dalam mengembangkan anak usaha TPIA akan terbuka.

“Selalu terbuka peluang untuk investor baru ikut dalam pengembangan Chandra Asri Group,” terang Suryandi kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).

Chandra Daya Investasi akan membawahi sejumlah bisnis infrastruktur. Bisnis energi dijalankan oleh Krakatau Daya Listrik, bisnis air melalui Krakatau Tirta Industri, serta bisnis jetty dan tank lewat Redeco Petrolin Utama.

Di bisnis energi, TPIA akan berfokus pada pembangkit listrik gas Combined cycle power plant (CCPP) sebesar 120 megawatt (MW). Nantinya, KDL akan berkembang menjadi Perusahaan penyedia energi baru terbarukan (EBT).

Di bisnis air, TPIA berfokus pada pengolahan air bersih, dimana fasilitas ini menjadi satu-satunya fasilitas terintegrasi dari unit hulu ke hilir. Sementara di bisnis jetty dan tank, TPIA berfokus pada pelayanan tangki dan dermaga untuk produk kimia dan minyak bumi olahan.

Portofolio aset infrastruktur Chandra Daya Investasi terdiri dari perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, salah satu dari dua Pembangkit Listrik Siklus Gabungan turbin gas di Indonesia.

Portofolio Chandra Daya Investasi juga termasuk  perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 megawatt (MW) dengan Posco International (perusahaan perdagangan terbesar di Korea Selatan), dan perusahaan jasa penyewaan tangki perantara serta pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di pulau Jawa.

Baca Juga: Hingga Kuartal III-2023, Graha Layar Prima (BLTZ) Catatkan Pendapatan Rp 796,7 Miliar

Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri  menyebut, EGCO Group terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri Group untuk mendukung pertumbuhan eksponensial bisnis infrastruktur setelah melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif. 

Kolaborasi ini menandai tonggak sejarah penting bagi kedua perusahaan, menggabungkan keahlian Chandra Asri Group di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.

Fasilitas dan proyek-proyek EGCO Group tersebar di delapan negara, yaitu Thailand, Laos, Filipina, Indonesia, Australia, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat.

"Kami sangat senang dapat bergabung dengan EGCO sebagai mitra pertumbuhan baru untuk menciptakan sinergi yang tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Erwin, Rabu (13/12). 

Erwin meyakini, kolaborasi ini akan membawa perubahan positif dalam lanskap infrastruktur di Indonesia

Thepparat Theppitak, CEO EGCO Group mengatakan, investasi baru ini selaras dengan tujuan tujuan strategis EGCO Group untuk mengakuisisi fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas berkualitas tinggi dan menguntungkan. Investasi ini akan membantu memperkuat bisnis pembangkit listrik kami dan memperluas bisnis bahan bakar serta infrastruktur lainnya di ASEAN.

“Kolaborasi ini juga memungkinkan EGCO untuk berintegrasi dengan lancar ke pasar yang menjanjikan di Indonesia dengan potensi ekspansi lebih lanjut di Asia Tenggara, sekaligus mempertahankan kemitraan jangka panjang antara EGCO dan Chandra Asri Group,” kata Thepparat.

Dalam laporannya, Rabu (13/12), Theodorus Melvin, Investment Analyst Stockbit Sekuritas menilai, dana investasi dari EGCO dapat digunakan TPIA untuk ekspansi PT Krakatau Posco Energy, yang sedang berencana membangun pembangkit listrik baru sebesar 200 MW. 

Setelah proyek tersebut selesai dibangun, kepemilikan efektif Chandra Daya Investasi atas total kapasitas pembangkit listrik milik PT Krakatau Daya Listrik akan naik 42,3% dari semula 210 MW menjadi 300 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×