kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Dapat guyuran utang, CPIN genjot produksi


Kamis, 20 November 2014 / 16:15 WIB
Dapat guyuran utang, CPIN genjot produksi
ILUSTRASI. Penjualan Rumah Subsidi: Pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/1/2022). KONTAN/Baihaki/5/1/2023


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN) baru saja memperoleh fasilitas pinjaman dari 15 lembaga keuangan. Nilai pinjaman tersebut setara dengan US$ 400 juta dan akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi perseroan.

"Pinjaman ini sesuai dengan rencana bisnis kami, meningkatkan kapasitas produksi 10% setiap tahun," kata Direktur CPIN, Ong Mei Sian, (20/11).

Hingga saat ini, CPIN memiliki kapasitas pakan ternak sebanyak 5 juta ton per tahun. Sedangkan kapasitas produksi makanan olahan sebesar 150.000 ton per tahun. Dengan menggunakan target kenaikan 10%, berarti tahun depan CPIN memiliki kapasitas produksi baik untuk pakan ternak dan makanan olahan masing-masing 5,5 juta ton per tahun dan 165.000 ton per tahun.

Sebagai catatan, fasilitas pinjaman yang baru saja diperoleh CPIN merupakan fasilitas pinjaman tanpa penjaminan aset atau unsecured basis. Pinjaman tersebut terbagi kedalam dua tahapan. Pertama, fasilitas pinjaman berjangka 5 tahun sebesar US$ 75 juta dan Rp 900 miliar (term loan). Kedua, fasilitas kredit bergulir 5 tahun sebesar US$ 125 juta dan Rp 1,5 triliun (revolving).

"Untuk ekspansi (peningkatan kapasitas produksi) kami akan menggunakan term loan," ujar Ong.

Perlu diketahui juga, CPIN terbilang sering memperoleh pinjaman seperti ini. Kendati demikian, manajemen memastikan kondisi kesehatan keuangan perseroan masih terjaga. "Level rasio utang terhadap ekuitas kami masih sehat, sekitar 0,7 kali," pungkas Ong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×