Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perdagangan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Rabu (23/7), diwarnai transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi. Crossing saham itu terjadi dua kali pada perdagangan sesi pertama.
Transaksi pertama melibatkan 566 juta saham di harga Rp 3.900. Sementara transaksi kedua terjadi di harga Rp 3.860 dengan volume 829 saham. Sehingga total transaksi di pasar negosiasi mencapai Rp 2,2 triliun. UOB Kay Hian Securities bertindak sebagai broker penjual dan pembeli.
Hardijanto Kartika, Sekretaris Perusahaan CPIN mengaku tidak mengetahui mengenai rencana tersebut. Menurutnya, transaksi itu juga hanya sebesar 3,45% dari total modal saham CPIN yang berjumlah 16,39 miliar saham. "Karena tidak di merubah kepemilikan saham di atas 5%, jadi tidak perlu laporan," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (23/7).
Saat ini, 55,53% saham CPIN dimiliki oleh PT Central Agromina, sebesar 5,83% dikempit oleh UBS AG Singapore, dan sisanya sebesar 38,64% dimiliki publik.
Hardijanto bilang, tahun ini, CPIN masih fokus untuk menggenjot penjualan dan meningkatkan kapasitas produksi. Belum lama ini, CPIN melalui anak usaha PT Charoen Pokphand Jaya Farm membeli peternakan unggas milik PT Sierad Produce Tbk (SIPD).
Peternakan tersebut berlokasi di Kecamatan Curugbitung dan Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Nilainya sebesar Rp 430 miliar.
CPIN membeli beberapa bidang tanah beserta seluruh bangunan dan sarana pendukung yang di atas tanah tersebut. Perseroan juga memboyong mesin, peralatan, persediaan dan ayam pembibit turunan yang ada di peternakan tersebut.
Usai akuisisi, kapasitas produksi CPIN akan bertambah 5% dari total produksi tahun ini. Saat ini, kapasitas produksi anak ayam usia sehari atau Day Old Chic (DOC) sekitar 15 juta ekor per minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News