CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dapat angin segar, harga minyak WTI naik 0,9% dan Brent terangkat 0,6%


Kamis, 14 Mei 2020 / 14:20 WIB
Dapat angin segar, harga minyak WTI naik 0,9% dan Brent terangkat 0,6%
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah terus merangkak naik menyusul penurunan tak terduga dalam stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). Namun penguatan emas hitam ini terbatas setelah prospek ekonomi AS suram akibat pandemi dan kekhawatiran terhadap kemungkinan gelombang kedua kasus virus corona. 

Mengutip Reuters, Kamis (14/5) pukul 13.30 WIB, harga minyak mentah Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futres naik 18 sen, atau 0,6%, ke US$ 29,37 per barel.

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2020 naik 23 sen, atau 0,9%, menjadi US$ 25,52 per barel.

Baca Juga: Peringatan Jerome Powell buat harga minyak mentah menguat terbatas

Rebound harga minyak sebenarnya sudah dimulai sejak dua minggu terakhir setelah beberapa negara melonggarkan pembatasan dan penguncian untuk memungkinkan pabrik dan toko kembali dibuka.

Tetapi kasus-kasus baru telah muncul di Korea Selatan dan China meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan gelombang infeksi kedua yang akan membebani pemulihan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Tekanan tambahan bagi emas hitam juga datang setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan tentang periode panjang agar ekonomi AS dapat kembali tumbuh. Powell pun mendesak perlunya belanja fiskal tambahan untuk mencegah dampak ekonomi lebih lanjut dari virus corona.

"Sulit untuk bersemangat tentang rebound saat ini setelah perekonomian terbesar di dunia itu (AS) memiliki ketidakpastian signifikan tentang prospek dan risiko penurunan besar," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×