kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa Gebyar Dana Likuid perbesar porsi kas


Rabu, 24 Juni 2015 / 19:49 WIB
Danareksa Gebyar Dana Likuid perbesar porsi kas


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Manajer investasi memperbesar porsi kas untuk mengurangi tekanan pasar obligasi. PT Danareksa Investment Management (DIM), salah satunya yang menerapkan strategi konservatif untuk produk kelolaannya, Danareksa Gebyar Dana Likuid.

"Dengan kondisi pasar seperti ini, kami akan meningkatkan porsi kas dan menurunkan durasi obligasi," ujar Prihatmo Hari, Direktur DIM, Jakarta, Rabu (24/6).

Menilik fund factsheet Mei 2015, mayoritas aset dasar reksadana atau sekitar 71,15% diputar di obligasi korporasi. Sedangkan sisanya sekitar 28,85% ditempatkan pada pasar uang.

Produk ini memiliki kebijakan investasi dikelola secara pasif dengan aset dasar 100% pada instrumen pasar uang dalam negeri atau efek bersifat surat utang berjangka waktu kurang dari satu tahun.

Alokasi aset dasar berupa obligasi berdasarkan sektor industri mayoritas ditempatkan pada keuangan dan bank sekitar 63,5%. Kemudian sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi sekitar 2,03% dan lain-lain sekitar 5,62%.

Reksadana ini mengoleksi efek obligasi antara lain obligasi berkelanjutan I OCBC NISP II 2 sekitar 8,82% dan Astra Sedaya Finance sekitar 8,83%. Lalu, Adira Dinamika sekitar 7,47%, Bank Jabar VIII B 2011 sekitar 7,47% dan obligasi berkelanjutan Federal International Finance sekitar 6,78%.

Dengan strategi tersebut, produk ini membagikan return 6,73% dalam satu tahun terakhir per 23 Juni 2015. Rerturn tersebut beda tiis dibandingkan rata-rata return reksadana pasar uang yang sebesar 6,85% pada periode yang sama.

Danareksa Gebyar Dana Likuid menggenggam peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo. Produk ini mencatat total dana kelolaan Rp 147,66 miliar pada akhir Mei. Sedangkan Nilai aktiva bersih per unit diperdagangkan di level Rp 1.145.

Investor bisa menyiapkan dana Rp 100.000 untuk minimum pembelian pertama dan pembelian selanjutnya. Adapun biaya investasi dikenakan maksimal 1,5% per annum untuk biaya manajemen. Untuk pembelian dan penjualan kembali tidak dikenakan biaya.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan Danareksa Gebyar Dana Likuid berpotensi membagikan return positif. "Kinerja produk tersebut akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai pasar obligasi korporasi yang menjadi alokasinya serta pendapatan bunga kupon," tutur dia.

Analis Infovesta Utama Viliawati memperkirakan rata-rata return reksadana pasar uang hingga akhir tahun ini berkisar 6% hingga 7%. Kinerja produk pasar uang akan ditopang oleh turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate ke level 7,5% di bulan Februari 2015 lalu. Penurunan tersebut diperkirakan akan berdampak positif pada pergerakan harga obligasi.

Di sisi lain, meski BI rate turun, namun menurut Vilia, secara umum suku bunga masih di level relatif tinggi. "Sehingga berpotensi menopang kinerja reksadana pasar uang yang mayoritas portfolionya ditempatkan pada deposito dan obligasi jangka pendek kurang dari satu tahun," ujar Vilia.

Industri reksadana pasar uang tahun ini juga diperkirakan berpotensi meningkat. Kenaikan dana kelolaan industri akan ditopang oleh subscription investor existing, penambahan produk baru, penambahan investor baru serta peningkatan nilai pasar portfolio reksadana pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×