kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Obligasi Danareksa tawarkan kupon sampai 11%


Jumat, 28 November 2014 / 12:58 WIB
Obligasi Danareksa tawarkan kupon sampai 11%
ILUSTRASI. Manfaat buah jambu biji untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menjelang tutup tahun 2014, minat korporasi untuk menerbitkan obligasi masih tinggi. Yang terbaru, PT Danareksa, induk usaha  PT Danareksa Sekuritas menawarkan surat utang senilai Rp 500 miliar.

Obligasi ini terbit dalam dua seri. Yakni seri A senilai Rp 250 miliar dengan kupon 10,5%. Surat utang tersebut memiliki tenor tiga tahun dan jatuh tempo pada 18 Desember 2014.

Kemudian, obligasi seri B senilai Rp 250 miliar memberikan kupon 11%. Seri ini berjangka waktu lima tahun dan jatuh tempo 16 Desember 2019.

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I senilai total Rp 1 triliun. Sebelumnya pada tahap I, perusahaan telah menerbitkan senilai Rp 500 miliar, 9 Januari 2013 lalu.

Tanggal efektif penerbitan instrumen ini telah diperoleh perusahaan pada 27 Desember 2012 silam. Adapun masa penawaran dijadwalkan pada 10 hingga 11 Desember 2014 dan penjatahan pada 12 Desember 2014.

Dengan demikian, distribusi secara elektronik direncanakan pada 16 Desember 2014. Kemudian, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2014.

Obligasi ini dijadwalkan melakukan pembayaran bunga pertama pada 16 Maret 2015. Pembayaran bunga akan dilakukan dengan frekuensi tiga bulanan. Sementara itu, PT Danareksa Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan memperkirakan, obligasi ini berpotensi meraih penguatan harga sekitar 50 basis poin hingga sekitar 100 basis poin di pasar sekunder. 

Menurut dia, kurang signifikannya penguatan harga tersebut karena masih terbukanya peluang tekanan di pasar obligasi, seiring dengan kenaikan inflasi di akhir tahun ini. Inflasi diperkirakan meningkat akibat  kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Di samping itu, para investor cenderung menggenggam obligasi hingga jatuh tempo sehingga transaksi di pasar sekunder bakal minim. Dus, kenaikan harga juga tidak akan terlalu besar. "Potensi penerbitan masih bagus. Artinya, perusahaan masih akan bisa menerbitkan obligasi tersebut sesuai dengan nominal target," kata Ariawan, Jakarta, Kamis (27/11).

Hingga 18 November, total emisi obligasi dan obligasi syariah atau sukuk yang sudah tercatat di BEI sepanjang tahun 2014 adalah 40 emisi. Emisi dengan total senilai 
Rp 39,03 triliun tersebut berasal dari 31 emiten.

Sedangkan total nominal outstanding obligasi dan obligasi syariah yang tercatat di BEI mencapai sebesar Rp 223,37 triliun dan US$ 100 juta. Nominal tersebut berasal dari 259 emisi obligasi dari 106 emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×