Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menyatakan kesiapannya menjadi penyedia likuiditas alias liquidity provider di pasar modal Indonesia.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menilai, kehadiran Danantara sebagai investor institusi domestik besar akan berperan strategis dalam memperkuat likuiditas pasar modal.
"Dalam konteks ini kita lihat Danantara sebagai investor institusi domestik besar yang perannya sangat strategis," kata Jeffrey di gedung BEI, Senin (28/4).
Jeffrey juga berharap partisipasi Danantara akan diikuti oleh investor institusi lainnya seperti dana pensiun, asuransi, dan lainnya. Pada gilirannya, investor domestik dapat meningkatkan likuiditas di pasar modal, sehingga menarik investor asing masuk ke pasar domestik.
Baca Juga: BEI Sampaikan Usulan ke MSCI Terkait Kriteria Saham UMA dan FCA, Ini Detailnya
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa saat ini basis investor ritel di Indonesia sudah cukup kuat. Sebagai catatan, pada 8 April 2025 lalu, saat asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 2,8 triliun, investor ritel justru menyerap sekitar Rp 2,5 triliun.
"Jika investor ritel dibarengi dengan Danantara yang masuk ke market pasti memperkuat basis investor domestik kita," tambahnya.
Terkait regulasi, Jeffrey menegaskan bahwa tidak ada aturan khusus yang menghalangi Danantara untuk aktif di pasar saat ini.
"Kalau Danantara mau berpartisipasi atau aktif di pasar dengan apa yang ada sekarang sudah bisa mulai aktif dan beraktivitas," tutupnya.
Selanjutnya: PGAS Berpotensi Kantongi Pendapatan Lebih dari HGBT, Cermati Rekomendasi Berikut
Menarik Dibaca: IBM X-Force Threat Indeks 2025: Pencurian Kredensial Berskala Besar Meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News