Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebagai likuiditas alias liquidity provider di pasar saham tak harus bersifat formal.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menuturkan BEI menyambut baik semua pihak selain anggota bursa yang memiliki minat dan kapasitas bisa menjadi liquidity provider.
Kalaupun ada pihak di luar anggota bursa yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai liquidity provider, BEI akan menyediakan mengakomodasinya.
"Tidak harus menjadi liquidity provider yang berizin dan formal, tetapi aktif di pasar. Itu sudah sangat baik dan cukup," jelasnya saat ditemui di gedung BEI, Selasa (22/4).
Baca Juga: Danantara Siap Jadi Liquidity Provider, Begini Prospek Kinerja Emiten BUMN
Menurutnya, Danantara bisa bertindak sebagai liquidity provider setingkat dengan BPJS Tenaga Kerja dan PT Dana Tabungan & Asuransi Pegawai Negeri alias Taspen.
"Mungkin Danantara bisa setara dengan BPJS Tenaga Kerja, dengan Taspen, dengan institusi, investor domestik pasar modal lainnya," ucap Jeffrey.
Danantara menyatakan siap menjadi penyedia likuiditas alias liquidity provider di pasar modal Indonesia. Usai memperoleh dividen, Danantara mempertimbangkan untuk masuk ke pasar modal.
Berdasarkan catatan KONTAN, Danantara diproyeksikan bakal dapat guyuran dividen Bank BUMN sebesar Rp 59,11 triliun pada akhir April 2025. Danatara juga menargetkan dividen setidaknya US$ 8 miliar dalam setahun.
Selanjutnya: Israel Gempur Gaza, Vaksinasi Polio Terhenti Akibat Blokade
Menarik Dibaca: Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman Melalui Finalis Puteri Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News