kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.075   158,88   2,01%
  • KOMPAS100 1.118   27,58   2,53%
  • LQ45 799   26,35   3,41%
  • ISSI 284   2,27   0,81%
  • IDX30 416   15,39   3,84%
  • IDXHIDIV20 471   17,90   3,95%
  • IDX80 124   3,10   2,56%
  • IDXV30 132   3,65   2,83%
  • IDXQ30 132   4,80   3,78%

Danantara Akan Investasi Saham di BEI, Ini Saham Pilihan Prediksi Analis


Senin, 20 Oktober 2025 / 07:43 WIB
Danantara Akan Investasi Saham di BEI, Ini Saham Pilihan Prediksi Analis
ILUSTRASI. Danantara Akan Investasi Saham di BEI, Ini Saham Pilihan Prediksi Analis


Reporter: Rashif Usman, Rilanda Virasma | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2025, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara akan mengeluarkan dana untuk investasi saham di Bursa Efek Indonesia. Saham apa yang berpotensi dilirik Danantara?

Danantara siap menggenjot investasi pada sisa tahun 2025. Sesuai rencana, porsi terbesar investasi dari dana yang dikelolanya, akan dialokasikan Danatara di dalam negeri.

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir menjelaskan, sebanyak 80% investasi Danantara dialokasikan ke sektor domestik.Investasi ini tersebar di pasar keuangan, baik obligasi maupun pasar saham. 

"Meskipun tahun 2025 tinggal 10 pekan, kami akan mulai aktif melakukan aktivitas investasi," kata Pandu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/10/2025).

Baca Juga: BYD Recall 115.000 Mobil Listrik di China, Apakah di Indonesia Juga Ada Penarikan?

Pandu menegaskan, fokus utama Danantara saat ini ialah mengelola aset BUMN sebagai bisnis yang menguntungkan dan naik kelas.  "Kalau bisa memang untuk yang kelas Indonesia sudah paling bagus jadi kelas dunia, dan yang belum menjadi kelas nasional untuk menjadi kelas nasional," tambah Pandhu.

Nah, menurut Pandhu, pasar modal memegang peranan penting dalam mendukung misi Danantara tersebut. Sebab, untuk mendorong perkembangan pasar yang sehat, kedalaman pasar modal menjadi kunci. Adapun Danantara akan memperdalam pasar modal lewat kontribusi dari sisi supply maupun demand.

Danantara berharap, ada peningkatan jumlah investor dan aktivitas transaksi di pasar modal. Ini bisa dimulai, antara lain, melalui peningkatan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di BEI. Dus, perusahaan BUMN diharapkan bisa menjadi emiten yang baik, sehingga Danantara bisa melakukan capital recycling.

Dengan begitu, investor di pasar modal bisa semakin besar. Selain itu, daily trading atau nilai transaksi harian perdagangan saham di BEI semakin besar dari saat ini hanya US$ 1 miliar per hari meningkat jadi US$ 5 miliar hingga US$ 8 miliar per hari.

Upaya meningkatkan transaksi itu perlu diawali dengan memperkuat kapasitas internal. Termasuk, memastikan peran aktif berbagai institusi di bawah Danantara semisal lembaga dana pensiun. Harapannya, mampu dalam menggerakkan investor institusi.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menimpali, otoritas bursa masih terus berupaya meningkatkan RNTH melalui pendalaman pasar baik dari sisi supply maupun demand. 

"Kami berharap RNTH di BEI naik terus. BEI akan terus menyampaikan literasi tentang pasar modal kepada publik seluas-luasnya," katanya.

Baca Juga: BYD Atto 1 Tiba Di Jakarta, Penjualan BYD Diprediksi Ngegas Lagi, Cek Harganya

Rekomendasi saham

Head of Research KISI Sekuritas, Muhammad Wafi, menilai rencana investasi Danantara di pasar keuangan berpotensi memberikan efek positif bagi pergerakan pasar saham. 

Menurutnya, di pasar saham, aliran dana dari Danantara dapat meningkatkan likuiditas, sehingga jadi penopang kuat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat mengkritik langkah Danantara menempatkan sebagian dana kelolaannya dari dividen BUMN ke obligasi pemerintah. Ini dinilai kurang optimal dan tidak mencerminkan tugas Danantara sebagai pengelola investasi.

Namun, menurut Wafi, masuknya dana baru di pasar obligasi dapat membantu menurunkan yield sekaligus menjaga stabilitas rupiah berkat tambahan arus dana domestik. Alhasil, sentimen itu bisa menjadi katalis positif.

Meskipun, dampaknya tidak langsung ke fundamental emiten. "Efek awalnya lebih ke sentimen jangka pendek, terutama bagi saham seperti BBRI, BBNI, atau PTPP yang sering dikaitkan dengan proyek pemerintah," ujar Wafi.

Mencermati sentimen yang ada, Wafi merekomendasikan sejumlah saham unggulan, yakni:

  • Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), target harga Rp 5.800
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) target harga Rp 6.200
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), target harga Rp 4.500

 

Selanjutnya: Dana Kelolaan Pinnacle Investment Capai Rp 2,5 Triliun per Oktober 2025

Menarik Dibaca: Cara UMKM Mendapat Bantuan Modal Usaha yang Mudah dan Simpel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×