kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.864   -54,00   -0,32%
  • IDX 6.501   54,84   0,85%
  • KOMPAS100 935   7,93   0,86%
  • LQ45 728   6,02   0,83%
  • ISSI 207   1,08   0,52%
  • IDX30 377   2,25   0,60%
  • IDXHIDIV20 456   2,72   0,60%
  • IDX80 106   0,98   0,93%
  • IDXV30 112   0,79   0,71%
  • IDXQ30 123   0,38   0,31%

Dana Kelolaan CIMB Principal Asset koreksi 0,4%


Kamis, 06 Agustus 2015 / 19:50 WIB
Dana Kelolaan CIMB Principal Asset koreksi 0,4%


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Manajer investasi perlu menyiapkan usaha ekstra guna mengejar pertumbuhan dana kelolaan. Pasalnya, dana kelolaan sepanjang Juli 2015 justru turun akibat tekanan pasar,

Salah satunya CIMB Principal Asset Management."Dana kelolaan kami turun 0,4% dari bulan sebelumnya," ujar Direktur CIMB Principal Asset Management Gunanta, Kamis (6/8).

Tekanan pasar mengakibatkan nilai pasar wajar portfolio reksadana mengalami penurunan. Akibatnya, dana kelolaan ikut terseret.

Infovesta Utama mencatat dana kelolaan industri reksadana terkoreksi 0,65% sepanjang Juli 2015. Pada Juni 2015, dana kelolaan tercatat Rp 251,02 triliun dan turun menjadi Rp 249,38 triliun pada Juli 2015.

Penurunan dipicu oleh dana kelolaan dana kelolaan reksadana saham yang terkoreksi 2,39% dari Rp 105,64 triliun menjadi Rp 103,11 triliun. Dana kelolaan reksadana pasar uang juga turun 3,31% dari Rp 27,28 triliun menjadi Rp 26,38 triliun pada periode yang sama. Sedangkan dana kelolaan reksadana lainnya masih mengalami pertumbuhan.

"Tekanan pasar saham sepanjang Juli sebesar 2,2% turut memangkas nilai pasar wajar underlying asset reksadana," kata analis Infovesta Utama Yoanita Rianti.

Di sisi lain, tipisnya kenaikan unit penyertaan tak mampu mengangkat dana kelolaan reksadana. Infovesta mencatat unit penyertaan pada periode tersebut hanya naik 0,67% dari 169,48 miliar uniit menjadi 170,62 miliar unit.

"Selain itu, sekitar lima reksadana terproteksi juga mengalami jatuh tempo pada bulan Juli kemarin," tutur Yoanita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×