Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, emiten konstruksi swasta masih mampu menggenggam kontrak baru dengan besaran yang variatif. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mampu menggenggam kontrak baru sebesar Rp 400 miliar.
Investor Relation SSIA Erlin Budiman mengatakan target perolehan kontrak baru tahun ini tumbuh 5%-10% dari capaian di 2019 yang sebesar Rp 2,03 triliun.
Bila dihitung, maka target kontrak baru tahun ini berkisar antara Rp 2,13 triliun – Rp 2,23 triliun. Dus perolehan SSIA di kuartal I-2020 ini setara dengan 18,76%-17,9% dari target.
Sementara itu, hingga April 2020 PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bisa menggenggam kontrak baru sebesar Rp 169,2 miliar.
Baca Juga: Banyak Proyek Baru yang Ditunda, Penjualan Summarecon Agung (SMRA) Berpotensi Turun
Capaian tersebut setara dengan 33,84%-5,64% dari target tahun ini yang sebesar Rp 500 miliar – Rp 3 triliun. Target tersebut sudah direvisi TOTL dari semula Rp 3 triliun, mengingat situasi saat ini yang penuh ketidakpastian.
Perusahaan konstruksi lainnya adalah PT Acset Indonusa Tbk (ACST) yang menyebutkan hingga akhir April 2020, Acset baru mendapatkan kontrak dari anak usahanya yaitu PT Acset Pondasi Indonusa. Dari kontrak baru tersebut, Sekretaris Perusahaan Acset Maria Cesilia menyebutkan secara nilai tidak terlalu besar.
Kondisi tersebut juga tercermin dari pendapatan Acset yang turun 40,8% menjadi Rp 477,61 miliar. Ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang menyebabkan beberapa tender proyek strategis yang diikuti Acset mengalami penundaan sehingga berujung pada penurunan perolehan kontrak baru tahun ini.
Dengan menghadapi tekanan sebagai dampak Covid-19, ketiganya telah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan.
SSIA tidak menutup mata bahwa unit bisnis konstruksi SSIA juga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Di tambah lagi puasa atau ramadan dimulai pada akhir April 2020 dan hari lebaran jatuh pada Mei 2020.
Hal ini mengakibatkan kinerja konstruksi akan sedikit menurun pada kuartal II-2020, dan diprediksi akan membaik pada semester dua. Dus Erlin menjelaskan SSIA berencana merevisi target kerja tahun 2020.
Baca Juga: Jadi indeks dengan penurunan terdalam, begini prospek saham properti dan konstruksi
“Masih banyak ketidakpastian tahun 2020 ini, kemungkinan kita revisi target yang semula pendapatan akan naik 10% dari tahun 2019,” jelas Erlin kepada Kontan, Jumat (1/5).
Selain itu, SSIA juga mengurangi pengeluaran kas pada pos-pos non-critical, memantau prakiraan arus kas (stress-cash flow tests) termasuk meninjau rencana keuangan dan merancang tindakan yang harus diambil untuk memitigasi risiko likuiditas, mengurangi aktivitas di sektor perhotelan serta menyiapkan rencana bisnis jika kondisi ekonomi pulih dan menerapkan program kerja dari rumah.
TOTL mengambil langkah untuk merevisi target kinerja tanpa merevisi alokasi belanja modal. Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo menjelaskan revisi kinerja tersebut diambil sebagai langkah menghadapi ketidakpastian di tahun ini.
Selain target kontrak baru, TOTL merevisi pendapatan dari Rp 2,3 triliun menjadi kisaran Rp 1 triliun – Rp 2,3 triliun dan target laba yang semula Rp 175 miliar menjadi kisaran Rp 50 miliar – Rp 175 miliar.
Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) Revisi Target Pendapatan dan Laba Bersih
Sedangkan Acset memilih untuk menyiapkan dua strategi untuk mendorong perolehan kontrak baru, yaitu dengan diversifikasi usaha dan pembentukan aliansi strategis baik di dalam maupun luar jaringan Astra.
Salah satu contohnya pengerjaan marine works melalui cement-deep mixing barge-Acset Sea I di Pelabuhan Patimban. Acset juga masih optimistis pada tender proyek pemerintah terutama proyek strategis nasional (PSN) yang masih berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News