Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
“Masih banyak ketidakpastian tahun 2020 ini, kemungkinan kita revisi target yang semula pendapatan akan naik 10% dari tahun 2019,” jelas Erlin kepada Kontan, Jumat (1/5).
Selain itu, SSIA juga mengurangi pengeluaran kas pada pos-pos non-critical, memantau prakiraan arus kas (stress-cash flow tests) termasuk meninjau rencana keuangan dan merancang tindakan yang harus diambil untuk memitigasi risiko likuiditas, mengurangi aktivitas di sektor perhotelan serta menyiapkan rencana bisnis jika kondisi ekonomi pulih dan menerapkan program kerja dari rumah.
TOTL mengambil langkah untuk merevisi target kinerja tanpa merevisi alokasi belanja modal. Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo menjelaskan revisi kinerja tersebut diambil sebagai langkah menghadapi ketidakpastian di tahun ini.
Selain target kontrak baru, TOTL merevisi pendapatan dari Rp 2,3 triliun menjadi kisaran Rp 1 triliun – Rp 2,3 triliun dan target laba yang semula Rp 175 miliar menjadi kisaran Rp 50 miliar – Rp 175 miliar.
Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) Revisi Target Pendapatan dan Laba Bersih
Sedangkan Acset memilih untuk menyiapkan dua strategi untuk mendorong perolehan kontrak baru, yaitu dengan diversifikasi usaha dan pembentukan aliansi strategis baik di dalam maupun luar jaringan Astra.
Salah satu contohnya pengerjaan marine works melalui cement-deep mixing barge-Acset Sea I di Pelabuhan Patimban. Acset juga masih optimistis pada tender proyek pemerintah terutama proyek strategis nasional (PSN) yang masih berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News