Sumber: CoinDesk,TheIndependent.co.uk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin gagal mempertahankan kenaikan, setelah bank sentral China, People's Bank of China (PBOC), mengulangi sikap anti-kripto yang telah lama mereka pegang.
PBOC kembali memperingatkan lembaga-lembaga keuangan di negeri tembok raksasa agar tidak memberikan layanan kepada perusahaan terkait mata uang kripto.
Mengutip CoinDesk, bank sentral China menutup perusahaan yang berbasis di Beijing yang menyediakan layanan perangkat lunak untuk transaksi mata uang virtual.
Dan, PBOC menegaskan kembali, tidak ada lembaga keuangan di bawah yurisdiksinya yang boleh terlibat dalam transaksi semacam itu.
Baca Juga: Akun paus bertambah jadi sinyal bullish, harga Bitcoin siap melonjak?
Harga Bitcoin pada Selasa (6/7) turun dari level US$ 35.100 menjadi kisaran US$ 34.100, setelah berita tentang PBOC tersebut mulai beredar di Twitter.
Baik PBOC maupun Pemerintah Cina meningkatkan retorika anti-crypto mereka pada Mei lalu, menambah tekanan bearish di sekitar mata uang kripto.
Diperdagangkan dalam kisaran yang sangat sempit
Pembatasan kripto di China telah mendominasi berita utama dan berdampak pada sentimen pasar sejak pertengahan Mei lalu.
Asosiasi Keuangan Internet Nasional China, Asosiasi Perbankan China, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring China menerbitkan catatan pada 18 Mei, yang mengonfirmasi larangan layanan dan penawaran kripto.
Baca Juga: Akun aktif turun terendah sejak April, harga Bitcoin melorot