Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Tahun depan, harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berpeluang reli hingga mencapai RM 4.000 per metrik ton.
Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry memperkirakan, permintaan minyak sawit untuk bahan biofuel akan meningkat seiring penurunan pasokan minyak kedelai. Selain itu, kemungkinan berbaliknya (reversal) kebijakan moneter di China dan India bisa meningkatkan permintaan CPO. Kedua negara ini adalah pengguna terbesar minyak sawit dunia.
"Harga CPO di Malaysia akan pulih secara bertahap setelah November ini, hingga bisa mencapai RM 4.000 (US$ 1.296) per metrik ton di kuartal kedua 2012," prediksi Mistry.
Lanjut Mistry, kontrak future mungkin menembus level bottom RM 2.800 per metrik ton pada bulan ini. Kemarin, kontrak untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange ditutup pada level RM 3.078 per metrik ton. Pasar ditutup hari ini.
China dan India telah menaikkan suku bunga dan pengetatan suplai uang untuk menekan laju inflasi makanan di pasar domestik. Namun, harga masih tetap tinggi. "Apa yang akan terjadi ketika bank sentral China dan India mengambil pendekatan lebih normal dan membiarkan suku bunga turun? Itu sebabnya saya tetap optimis harga minyak nabati tetap tinggi di 2012," urainya.
Adapun, pada 14 September lalu, Perdana Menteri China Wen Jiabao menyebut, secara umum perekonomian China dalam kondisi baik, dan inflasi umumnya terkontrol. Cina akan melanjutkan kebijakan fiskal proaktif dan kebijakan moneter yang berhati-hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News