Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah kemungkinan akan menguji level tertinggi baru di RM 4.000 per ton dalam beberapa pekan ke depan.
Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry memperkirakan, potensi tersebut seiring naiknya harga energi, seretnya stok, dan naiknya permintaan.
"Saya memperkirakan harga akan tetap tinggi dalam delapan hingga 10 pekan ke depan. Dan selama waktu itu akan menguji level tertinggi baru," ujarnya.
Lanjut Mistry, koreksi tajam bisa terjadi tanpa terduga di sekitar Mei atau Juni, namun, akan diikuti dengan pemulihan harga yang kuat mulai Agustus. "Saat itu, minyak sawit mungkin akan diperdagangkan dari RM 3.600 ke level RM 4.000," prediksinya.
Namun, siang ini hingga pukul 12.08 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Mei di bursa berjangka Malaysia (MDE) turun tipis ke level RM 3.572 atau setara US$ 1.177,52 per ton. Kemarin, CPO ditutup di level RM 3.584 atau setara US$ 1.181,28 per ton.
Mistry menambahkan, tahun ini bakal menjadi tahun dengan volatilitas yang tinggi dan menggembirakan. Faktor utama penggerak harga yaitu kenaikan harga minyak yang berefek pada permintaan untuk biodiesel. Kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara secara dramatis mengubah skenario harga. "Kita belum pernah begitu sejalan dengan harga energi seperti sekarang ini," imbuhnya.
Dia menyebut, permintaan global biodiesel diharapkan dapat meningkat sebesar 2,5 juta ton tahun ini. Sementara, produksi di Amerika Serikat akan bertumbuh menjadi 3,3 juta ton, dari 1,1 juta ton tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News