Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, muncul anggapan bahwa tidak realistis untuk percaya bahwa akan ada stimulus lebih lanjut dari The Fed, sampai ada vaksin yang efektif, pandemi ini akan bertahan lama.
"Dengan demikian kami bisa melihat tantangan emas untuk melampaui rekor tertinggi sepanjang masa dilevel US$ 1.920.90 per ons troi," jelasnya.
Baca Juga: Selepas tengah siang, harga emas spot masih menanjak di US$ 1.812,63 per ons troi
Kembali mengingatkan, bahwa harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi September 2011 dikarenakan munculnya kebijakan Quantitative Easing (QE) oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Kebijakan yang sama diterapkan saat ini, bahkan dengan nilai pembelian aset (obligasi pemerintah dan surat berharga) yang lebih besar.
Dengan begitu, Agus memperkirakan pergerakan emas dan Wall Street bisa jadi akan seirama, meski terkadang berlawanan akibat aksi ambil untung/profit taking. Ditambah lagi, secara teknikal pergerakan emas berada dalam momentum uptrend.
Hal tersebut tercermin dari indikator Moving Everage Exponential (EMA) melebar dengan arah harga berpotensi naik, Relative Strength Index (RSI) berada di figur 71,12 yang memberikan sinyal harga telah overbought, akan tetapi masih berkecenderungan naik. Sementara itu, indikator Commodity Chanel Index (CCI) berada di figur 153,16 yang menunjukkan arah gold masih cenderung menguat.
Baca Juga: Harga emas spot berada di US$ 1.808,69 per ons troi
"Secara umum harga emas (Gold) masih berpotensi untuk bergerak naik (bullish) di perdagangan berikutnya. Rekomendasi trading untuk gold adalah sell," ungkapnya.
Untuk level resistence berada di 1,820,62; 1.832,73; dan 1.859,48. Sedangkan untuk level support berada di 1.800; 1.781,23; dan 1.750,48.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News