Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
Saat ini CLEO memilik 19 pabrik yang tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia seperti Kalimantan, Silawesi, Bali, Lombok, dan Jawa. Kapasitas produksi CLEO saat ini mencapai 1,6 miliar liter, "dengan beroperasinya dua pabrik baru menambah kapasitas pabrik menjadi 5%-10%," kata Lukas Setio Wongso, Direktur Keuangan CLEO.
Selain mengoprasikan 19 pabrik, CLEO juga mengoperasikan 48 jaringan distribusi internal ditambah 50 jaringan distribusi eksternal. Penambahan dua pabrik ini akan menambah mencapai 20 jaringan distribusi baru, sebab setiap satu pabrik biasanya akan dilengkapi dengan 5-10 jaringan distribusi.
Pangsa pasar CLEO saat ini yaitu 3% - 4%, dengan beroperasinya dua pabrik baru CLEO menargetkan market share tumbuh 1%.
Dengan adanya penambahan dua pabrik baru plus satu pabrik makanan ringan, CLEO juga menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sebesar 43,3% menjadi Rp 751 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 524 miliar. Dan laba bersih juga diharapkan tumbuh 83,3% menjadi Rp 47 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 39 miliar. Dia juga merincikan bahwa hingga kuartal I-2017 penjualan CLEO sudah mencapai Rp 139 miliar. "Naik 20% dari kuartal I-2016," katanya.
Eko juga bilang tahun ini CLEO menganggarkan capital expenditure senilai Rp 140 miliar, dana tersebut akan diambil dari dana hasil penawaran saham perdana dan diambil dari kas internal dan pinjaman bank. Rencananya Rp 47 miliar akan digunakan untuk membeli mesin-mesin produksi, sisanya untuk finishing tiga pabrik baru dan belanja modal.
Selain itu dana ini akan digunakan untuk pengembangan varian produk inovatif baru yg akan kami launching akhir tahun ini di semester dua, dan untuk penambahan dua pabrik baru di Ungaran dan Kendari. "Kemudian mulai pengembangan lokasi baru di Ngoro Mojokerto untuk pembangunan pabrik baru," ujar Eko Kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News