Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemangkasan suku bunga dipangkas menambah katalis positif bagi PT Ciputra Development Tbk (CTRA) di 2025. Penjualan properti CTRA diharapkan semakin bergairah yang diikuti berbagai peluncuran proyek-proyek baru.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memandang bahwa prospek CTRA masih positif karena perusahaan properti tersebut tetap konsisten catatkan kinerja apik. Hal itu tercermin dari solidnya pendapatan pra penjualan (marketing sales) emiten grup Ciputra tersebut di sepanjang 2024.
Sepanjang tahun 2024, CTRA berhasil mengantongi marketing sales sebesar Rp 11,02 triliun atau naik 8% yoy dari tahun sebelumnya Rp 10,2 triliun. Realisasi itu menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dan sejalan dengan target CTRA sebesar Rp 11,1 triliun.
Baca Juga: Insentif PPN DTP Berlanjut di 2025, Simak Rekomendasi Saham CTRA, SMRA, PWON, LPKR
Nafan menjelaskan, kinerja keuangan CTRA pun akan tetap tangguh seiring pemangkasan suku bunga yang bisa meningkatkan konsumsi properti. Suku bunga dipangkas akan membuat biaya pinjaman lebih murah yang andalkan fasilitas pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
‘’Belum lagi pemerintah ada insentif fiskal PPN DTP hingga akhir 2025, tentunya jadi benefit bagi sektor properti seperti CTRA khususnya untuk tahun ini,’’ ucap Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/1).
Nafan berujar, pemangkasan suku bunga BI turut akan berpengaruh pada pendapatan berulang (recurring income) CTRA. Dengan kondisi suku bunga lebih rendah berpotensi mengangkat daya beli masyarakat, maka kunjungan ke pusat belanja juga diharapkan semakin ramai.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga 25 bps menjadi 5,75% pada pertemuan 14-15 Januari 2025. Mirae Asset Sekuritas memproyeksi, BI kemungkinan memangkas lagi suku bunga ke level 5,5% pada 2025.
Baca Juga: Melihat Prospek Emiten Properti di 2025, Begini Rekomendasi Analis
Analis NH Korindo Sekuritas Axell Ebenhaezer memandang, alasan utama di balik angka marketing sales CTRA yang kuat adalah insentif pajak pemerintah yang berlaku hingga akhir 2024. Selama periode Januari – September 2024, sekitar 26,3% dari total marketing sales CTRA atau sekitar Rp 2,28 triliun telah dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pemerintah terus mendukung sektor properti dengan insentif pajak yang sangat membantu sektor properti pada tahun anggaran 2024. Pendapatan pra penjualan alias marketing sales emiten properti secara keseluruhan tetap kuat, meskipun suku bunga tinggi.
‘’Pemerintah berharap bahwa penghapusan pajak atas penjualan properti akan membantu mengatasi melemahnya daya beli konsumen,’’ sebut Axell dalam riset 2 Desember 2024.
Axell menuturkan bahwa Ciputra terus meluncurkan proyek-proyek utama seperti kawasan hunian premium baru yakni CitraLand Gresik di tahun 2024. CitraLand menghasilkan marketing sales sebesar Rp 136 miliar untuk periode Januari – September 2024.
Ciputra juga meluncurkan klaster baru di beberapa proyek yang ada termasuk di CitraLand Surabaya, CitraGarden City Jakarta, CitraGarden Bintaro, dan CitraRaya Tangerang. Selain itu, CTRA terus mengembangkan proyek-proyek mereka di Tanjung Morawa & Sampali di Deli Serdang & Medan.
Axell menambahkan, ke depannya program tiga juta rumah Presiden Prabowo juga diharapkan memberikan dorongan tambahan bagi sektor properti. Di samping para pelaku industri berharap insentif untuk sektor properti tetap berlanjut.
‘’Dengan inflasi yang terkendali di sebagian besar belahan dunia, lebih banyak pemotongan suku bunga juga diharapkan dalam beberapa bulan mendatang, memberikan katalis lain bagi industri,’’ imbuh Axell.
Namun, Axell mengantisipasi kinerja CTRA bakal tertekan apabila daya beli masyarakat masih lesu. Ketidakpastian suku bunga acuan juga menjadi risiko negatif seiring menjabatnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) mulai 2025.
Adapun di sepanjang Januari – September 2024, CTRA membukukan laba bersih sebesar Rp1,27 triliun atau naik sebesar 8,4% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,17 triliun. Sedangkan, penjualan dan pendapatan usaha CTRA meningkat 8%yoy menjadi Rp7,11 triliun per akhir kuartal ketiga 2024.
Menurut Axell, kinerja CTRA didukung pertumbuhan yang solid di segmen pendapatan berulang dan pengembangan properti, yang masing-masing naik sebesar 14% dan 6% YoY. Hingga akhir 2024, NH Korindo Sekuritas memproyeksi CTRA mengantongi pendapatan sebesar Rp 9.63 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1.69 triliun.
Axell mempertahankan rekomendasi Beli untuk CTRA dengan target harga sebesar Rp 1.400 per saham. Sedangkan, Nafan menyarankan Accumulate CTRA dengan target harga sebesar Rp 1.100 per saham.
Selanjutnya: OJK: Ada 6.348 Aduan Terkait Anak Muda yang Terjerat Pinjol Ilegal pada 2024
Menarik Dibaca: Susu dan 4 Minuman Penyebab Jerawat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News