kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cinta pasar modal, pasangan ini nikah dengan mahar 9 reksadana


Minggu, 10 Maret 2019 / 15:03 WIB
Cinta pasar modal, pasangan ini nikah dengan mahar 9 reksadana


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TEJA dan Intan baru saja menikmati hari bahagia yang telah lama dinanti. Pasangan muda ini melangsungkan pernikahan di Aula UNP pada 9 Maret 2019. Yang spesial dari pernikahan ini adalah maharnya, yaitu 9 produk reksadana dan satu set kalung berlian.

Reksadana sendiri merupakan sarana/wadah investasi bagi sekumpulan investor yang dikelola oleh manajer investasi.

Yang uniknya lagi 9 produk reksadana yang dibeli merupakan reksadana yang diterbitkan oleh 9 aset management yang berbeda.

Menurut Teja, reksadana yang dipilih rata-rata berisikan komponen saham. "Semangat kami adalah semangat berinvestasi untuk generasi kami berikutnya serta kita mengetahui bahwa pasar modal Indonesia merupakan pasar yang memberikan keuntungan terbesar di dunia dalam 10 tahun terakhir," paparnya.

Beberapa bulan terakhir, di Padang juga terdapat pasangan muda yang menikah dengan mahar saham Bank Mandiri (BMRI) dan ACE Hardware Indonesia (ACES).

Tiga tahun lalu, terdapat juga pasangan Karyawan PT Semen Padang yang menikah dengan mahar Saham Semen Indonesia (Induk dari PT Semen Padang).

Trend menikah dengan mahar saham, menunjukkan bahwa Literasi dan Inklusi Keuangan khususnya Pasar Modal di kalangan Millenials semakin meningkat.

Menurut Taufiq, Pengawas Pasar Modal di Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Barat, trend mahar berupa efek (surat berharga) dalam bentuk saham ataupun reksadana tidak terlepas dari kesadaran kaum milenial tentang pentingnya berinvestasi.

Otoritas Jasa Keuangan sangat mendukung trend positif untuk sadar berinvestasi. Kekuatan fondasi ekonomi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas nilai investasi ditanamkan.

Indonesia memiliki bonus demografi kaum produktif / milenial yang cukup besar. Bonus tersebut merupakan pedang bermata dua.

“Jika kita tidak dari sekarang mulai  menanamkan kesadaran berinventasi, ke depan kita hanya menjadi penonton kemajuan dan hanya menjadi target market saja,” kata Taufiq dalam keterangannya, Minggu (10/3).

“Saatnya kita membangun milenial yang investment  oriented. "Milenial gak punya saham perusahaan, gak keren".

Menurut Early Saputra, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Sumatera Barat, Pasar Modal Indonesia merupakan pasar yang memberikan keuntungan (gain) terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Jika dibandingkan negara lain, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam memberikan keuntungan. Namun di sisi lain, rendahnya minat warga negara Indonesia sendiri untuk berinvestasi membuat asing selama ini yang mendapatkan tingginya keuntungan tersebut.

Hal ini tentunya sangat membantu meningkatkan semangat berinvestasi di masyarakat agar penduduk Indonesia dapat mencicipi keuntungan berinvestasi di negeri sendiri.

Pasangan yang memang mendalami Pasar Modal sejak kuliah dan saat ini berkarir di Regulator Pasar Modal - Bursa Efek Indonesia dan TICMI, memang sudah merencanakan mahar ini dari jauh hari. Keputusan menjadikan reksadana sebagai mahar, membuat pernikahan ini menjadi spesial dan unik dari biasanya. Karena umumnya mahar hanya berbentuk uang, emas dan seperangkat alat sholat.

Bagi kawula muda dan pasangan yang ingin menikah, mungkin bisa meniru konsep "Investing for Wedding" pasangan-pasangan ini yang menikah dengan mahar saham dan reksadana.

Pasalnya saat ini Pasar Modal tidak lagi hanya dikenal sebagai sarana jual beli saham, tapi dengan makna yang lebih dalam, yaitu dengan Pasar Modal, masyarakat bisa memiliki perusahaan - perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia serta berinvestasi untuk generasi berikutnya.

“Semoga ke depannya, semangat berinvestasi kian tumbuh dan semangat 'Yuk Nabung Saham' dapat menjadi trend hidup masyarakat Indonesia,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×