Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona yang meluas membuat harga tembaga terus melorot. Bahkan pelemahan harga komoditas logam industri ini sudah terjadi selama 13 hari berturut-turut. Ini menjadikannya sebagai rekor penurunan terlama dalam tiga dekade terakhir.
Berdasarkan Bloomberg, Jumat (31/1), harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) turun 0,37% ke level US$ 5.567 per ton. Ini juga menjadi level terburuk bagi harga tembaga sejak April 2017.
Bahkan, sejak virus Corona menyebar pada 20 Januari silam, tembaga sudah turun sebanyak 11%, menjadikannya komoditas dengan penurunan paling tajam dibandingkan komoditas metal lainnya.
Baca Juga: Tembaga berbalik arah setelah cetak rekor terburuk dalam empat bulan
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, tren negatif ini masih akan terus berlanjut selama virus corona belum kelar. Bahkan perkembangan sejauh ini, menunjukkan virus corona justru lebih berpengaruh ketimbang perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) kemarin.
“Bank Central China memangkas suku bunga sebesar 10 bps, serta memberikan stimulus sebesar US$ 174 miliar untuk menstabilkan perekonomian pasca virus corona. Ini menunjukkan People Bank of China (PBoC) melihat virus corona ini lebih parah dari perang dagang kemarin,” kata dia Kontan.co.id, Senin (3/2).