Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menilai masih terlalu dini untuk membicarakan dampak dari virus corona terhadap tembaga dari segi produksi dan perekonomian China. Menurutnya sejauh ini virus corona lebih menyebabkan pasar khawatir dan menimbulkan ketidakpastian.
“Banyak kalangan menilai terlalu cepat untuk memperkirakan dampak virus ini terhadap perekonomian China. Cuman ketakutan pertumbuhan ekonomi china akan melambat sangat besar, sehingga ini menekan harga komoditas, termasuk tembaga,” terangnya.
Baca Juga: Nilai kapitalisasi market bursa China tergerus hingga Rp 5.754 triliun dalam sehari!
Wahyu menambahkan ketakutan semakin menjadi, ketika Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut wabah ini menjadi skala global. Namun selama virus dianggap masih bisa ditangani, dampak terhadap produksi tembaga sebenarnya cukup kecil.
“Karena pada akhirnya, masyarakat harus tetap kembali ke pasar. Jadi tidak akan mempengaruhi permintaan jangka panjang terhadap tembaga, penurunan ini bersifat sementara,” tambah Wahyu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News