kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chandra Asri terbikan obligasi untuk ekspansi 2018


Rabu, 01 November 2017 / 06:10 WIB
Chandra Asri terbikan obligasi untuk ekspansi 2018


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mencari dana segar baru, emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menerbitkan surat utang global berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Obligasi global yang diterbitkan di Singapore Stock Exchange ini membidik dana senilai US$ 300 juta, setara dengan Rp 4,05 triliun.

Obligasi yang saat ini sedang dalam masa penawaran ini menawarkan kupon sebesar 5,1% per tahun. Kabarnya, surat utang yang kini masih dalam masa penawaran ini telah mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 7,33 kali. Total permintaan yang masuk mencapai US$ 2,2 miliar.

Nantinya dana yang didapat dari penerbitan obligasi ini, menurut Direktur Independen TPIA Suryandi, akan digunakan untuk keperluan ekspansi pabrik polietilena serta belanja modal di tahun depan.

"Sebagian akan digunakan untuk pembiayaan penambahan kapasitas pabrik polietilena. Sedangkan sebagian lagi akan digunakan untuk keperluan dana belanja modal (capital expenditure/capex) di tahun 2018 mendatang," kata Suryandi kepada KONTAN, Selasa (31/10).

Sebelumnya, perusahaan telah memiliki fasilitas pabrik polietilena yang memiliki kapasitas sebesar 336.000 ton per tahun. Perusahaan pun berencana untuk menambah pabrik baru sehingga kapasitas produksi perusahaan meningkat jadi 736.000 ton per tahun yang baru akan mulai beroperasi pada tahun 2020 nanti.

Terkait capex, Suryandi memproyeksikan kebutuhan belanja modal di tahun depan bernilai sebesar US$ 240 juta. Jumlah ini meningkat 60% dibanding capex perusahaan di tahun 2017 ini sebesar US$ 150 juta. "Namun, dana untuk capex tak sepenuhnya diambil dari hasil obligasi. Dana tersebut akan berasal dari kombinasi kas internal dan global bond tersebut," paparnya.

Penerbitan global bond ini bukanlah satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) selama tahun 2017 ini. Sebelumnya, TPIA telah melakukan beberapa aksi korporasi lain diantaranya penerbitan saham baru (rights issue) dan pembagian dividen interim di tahun ini.

Menjelang akhir tahun ini pun perusahaan berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:5. Untuk itu, perusahaan akan meminta persetujuan dari para pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 6 November 2017 mendatang demi melancarkan aksi korporasinya ini.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×