Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
Laba bersih MBMA justru merosot 68,05% YoY US$ 6,92 juta pada 2023. Sedangkan, MDKA harus rela mencetak rugi bersih US$ 20,65 juta dari laba bersih US$ 58,21 juta.
Praska menilai koreksi pada Merdeka Group ini disebabkan oleh tekanan di pos middle dan bottom line dari kedua emiten tersebut berasal dari lonjakan di beban pokok pendapatan dan beban lainnya.
"Namun MDKA dan MBMA masih menarik dicermati, yang mana harga saham keduanya sudah terkonsolidasi di area support terendah dalam satu tahun terakhir," tutur Praska.
Dari seluruh konstituen indeks LQ45, Praska menjagokan SIDO dengan rekomendasi beli dan target harga di Rp 710. Kemudian, buy on weakness INKP dan CPIN masing-masing Rp 710 dan Rp 5.600.
Praska juga merekomendasikan beli ITMG dengan target di Rp 30.200 dan beli MDKA dengan target di Rp 2.700.
Sementara saham pilihan Reza jatuh pada ACES, ADRO, AKRA, AMRT, BMRI, BBCA, BBRI, BRIS, BBNI, CPIN, HRUM, ICBP, INCO, INKP, ITMG, MDKA, MTEL, PGEO, MEDC, SIDO, TLKM, UNTR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News