Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Dalam momentum transisi dari semester I menuju semester II -2024 ini, Audi memprediksi IHSG akan bergerak pada level support 6.840 dan resistance 6.990. Audi juga mengamati ada potensi antisipasi pelaku pasar terhadap rilis kinerja kuartal II-2024 dan menjelang rebalancing pada indeks mayor.
William menaksir IHSG akan kembali menembus level 7.000 pada bulan Juli. Sedangkan pada akhir bulan Juni ini IHSG diprediksi bergerak konsolidasi pada area support 6.700 dan resistance 7.000.
William mengingatkan, potensi profit taking selalu ada ketika penguatan terjadi. Secara bersamaan, sebagian saham-saham big caps masih cenderung berbeda arah, yang bisa membuat penguatan IHSG masih terbatas.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Pada Senin (24/6), Cermati Rekomendasi Saham Berikut
Ratih memprediksi perdagangan 24 Juni - 28 Juni 2024 IHSG akan bergerak dalam range support 6.720 dan resistance 7.000. "Jika investor memiliki posisi kas yang lebih dapat memanfaatkan buy on weakness saham Big Banks dengan porsi yang minim hingga kinerja keuangan kuartal II rilis," terang Ratih.
Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyoroti saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang keluar dari papan pemantauan khusus. Penguatan BREN usai terbebas dari skema perdagangan Full Call Auction (FCA) bisa menjadi katalis penting yang mendorong laju IHSG.
Selain BREN, pelaku pasar juga akan menyoroti pergerakan saham-saham perbankan. Pada perdagangan pekan ini (24 Juni - 28 Juni 2024) Hendra memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan menguat terbatas dalam pengujian support di level 6.718 dan classic resistance di 7.026.
Sebagai rekomendasi, Hendra menyanrankan buy saham BMRI dengan target harga Rp 6.350 - Rp 6.550 dan stoploss Rp 5.875. Kemudian PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan target harga Rp 2.250 - Rp 2.290 dan stoploss di Rp 2.110.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Senin (24/6/2024) Stagnan
Hendra juga menyarankan buy saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan target harga Rp 1.185 - Rp 1.235, dan stoploss di Rp 1.110. Kemudian fast trade saham PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan target harga Rp 442 - Rp 450, dan stoploss di level Rp 418.
Ratih menyarankan buy saham EXCL dengan target harga di resistance Rp 2.300 dan support di Rp 2.050. Selanjutnya, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) target di resistance Rp 2.480 dan support di Rp 2.300, serta saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan target di resistance Rp 780 dan support di Rp 700.
Audi menyematkan rekomendasi buy untuk saham BMRI, EXCL, MYOR, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM). Target harga masing-masing saham tersebut berada di level Rp 7.350, Rp 2.582, Rp 3.160, Rp 1.895 dan Rp 1.815 per saham.
Sedangkan William menyarankan untuk mencermati saham big caps dan lapis kedua. Saham pilihan William adalah MYOR, ELSA, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News