kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPN DTP 100% Selesai Akhir Juni, Simak Rekomendasi Saham SMRA


Kamis, 20 Juni 2024 / 16:32 WIB
PPN DTP 100% Selesai Akhir Juni, Simak Rekomendasi Saham SMRA
ILUSTRASI. Kebijakan PPN DTP juga memicu membaiknya penjualan hunian Summarecon Agung (SMRA).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) diprediksi tidak akan terlalu terganggu meskipun insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% selesai pada akhir Juni 2024. Asal tahu saja, pemberian insentif PPN DTP ditujukan untuk pembelian rumah Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak untuk memperoleh insentif PPN DTP. Yakni harga jual maksimal Rp 5 miliar dan rumah harus keadaan baru yang diserahkan dalam kondisi siap huni.

Apabila penyerahan dilakukan mulai November 2023 hingga 30 Juni 2024, maka besaran PPN DTP yang diberikan sebesar 100% dari PPN yang terutang dari bagian dasar pengenaan pajak (DPP) hingga Rp 2 miliar dengan harga jual maksimal Rp 5 miliar.

Setelahnya, PPN DTP hanya berlaku 50% pada periode Juli sampai Desember 2024.

Baca Juga: PPN DTP 100% Selesai Akhir Juni, Begini Kata Summarecon Agung (SMRA)

Presiden Direktur SMRA Adrianto P Adhi mengatakan, kebijakan PPN DTP juga memicu membaiknya penjualan hunian SMRA. Menurut hitungan SMRA, potensi pendapatan yang bisa dikantongi SMRA dari aset yang ikut serta insentif PPN DTP sebanyak Rp 2 triliun hingga akhir tahun 2024.

“Dengan ekonomi yang menggeliat, kami berkomitmen untuk mengeluarkan proyek-proyek inovatif yang kami pelajari dari kebutuhan konsumen,” ujarnya dalam paparan publik RUPST SMRA Tahun Buku 2023, Kamis (20/6).

Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan, pencapaian penjualan SMRA dari PPN DTP per 31 Mei 2024 adalah sebesar Rp 1,3 triliun.

“Sampai Desember 2024, kami masih ada stok siap huni sekitar Rp 700 miliar – Rp 1 triliun untuk kami ikut sertakan dalam penjualan dengan fasilitas PPN DTP,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Optimis Target Marketing Sales Terpenuhi, Begini Strateginya

Per kuartal I 2024, SMRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 441 miliar yang tumbuh 62% secara year on year (YoY) dan 291% quarter on quarter (QoQ).

Adapun pendapatan SMRA meningkat 42% YoY dan 35% QoQ menjadi Rp 2,1 triliun pada kuartal I-2024. Pertumbuhan ini disokong oleh pendapatan non-recurring yang melonjak 58% YoY dan 67% QoQ.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda melihat, kinerja SMRA di kuartal II 2024 nanti bisa lebih baik dari kuartal I 2024. Aset yang menopang kinerja SMRA di kuartal II adalah sewa kantor, serta penjualan aset komersial dan rumah.

Sentimen positif yang mendorong kinerja SMRA di kuartal II adalah adanya potensi penurunan suku bunga di tahun 2024.

“Adapun sentimen negatifnya adalah ketidakpastian ekonomi global dan domestik, masih tingginya suku bunga Bank Indonesia (BI), serta pelemahan rupiah,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Perkuat Cadangan Lahan Properti

Vicky memperkirakan, prospek kinerja SMRA hingga akhir 2024 masih dapat bertumbuh positif. Hal ini berkaca dari catatan historis sebelumnya dengan recurring income yang terbilang stabil.

Di sisi lain, berakhirnya PPN DTP 100% dapat memberatkan kinerja emiten properti di sisa 2024 ini. Meskipun begitu, SMRA masih memiliki peluang untuk meningkatkan kinerjanya di sisa tahun 2024 ini.

Tingginya suku bunga BI juga dapat menghambat bisnis properti, tetapi SMRA masih bisa bertahan. Sebab, kontribusi terbesarnya di bulan Mei 2024 berasal dari segmen perkantoran dan komersial dibandingkan dari penjualan rumah.

“Artinya, emiten ini masih mampu bertahan untuk memperoleh pendapatan, meskipun PPN DTP 100% ini mau berakhir tanggal 30 Juni nanti,” tutur dia.

Vicky merekomendasikan buy on weakness untuk saham SMRA dengan target harga Rp 540 per saham.

Baca Juga: Catat Kinerja Solid pada Awal Tahun, Begini Rekomendasi Saham SMRA dari Analis

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, berakhirnya PPN DTP 100% di akhir Juni 2024 bisa disiasati dengan beberapa cara oleh SMRA.

“SMRA bisa mulai mengincar ke segmen high end, namun yang masih dapat terjangkau sebagian besar konsumen. SMRA juga bisa kerja sama dengan sejumlah bank terkait KPR untuk meningkatkan penjualannya,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/6).

Reza merekomendasikan beli untuk SMRA dengan target harga Rp 605 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×