kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cermati Saham-Saham Penggerak IHSG pada Kuartal IV-2023


Selasa, 03 Oktober 2023 / 04:55 WIB
Cermati Saham-Saham Penggerak IHSG pada Kuartal IV-2023


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Menutup kuartal III-2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di area 6.939,89. 

Fluktuasi IHSG sepanjang sembilan bulan ini tak lepas dari rotasi yang terjadi di deretan saham penggerak (mover) indeks.

Empat bank big caps yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masih kompak mengisi jajaran 10 besar saham dengan kinerja unggul (leader). 

Di samping itu, menyeruak saham dari sektor barang baku yang telah mencatatkan lonjakan harga signifikan seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.961 Hari Ini (2/10), BBRI, BBCA, AMMN Paling Banyak Net Buy Asing

Di deretan saham pemberat indeks yang kinerjanya tertinggal (laggard), ada sejumlah emiten big caps dari sektor energi dan teknologi. 

Ambil contoh seperti PT. Bayan Resources Tbk (BYAN),  PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

 

Research & Consulting Manager In sta Utama Nicodimus Kristiantoro memprediksi, secara sektoral saham teknologi masih akan laggard di kuartal IV. 

Di sisi lain, Nico melihat ada potensi rotasi di jajaran saham leader.

Nico mengunggulkan sektor keuangan, barang dan jasa konsumsi, serta telekomunikasi. 

Baca Juga: IHSG Naik 0,38% di Sesi I Senin (2/10), Inflasi September Melambat Sesuai Ekspektasi

Katalis pendorongnya konsumsi akhir tahun yang berbarengan dengan musim kampanye pemilu dan pilpres.

Sektor energi dan barang baku masih berpotensi melaju.

Namum usai menguat signifikan sebulan terakhir, kenaikan harganya diprediksi terbatas dan rawan profit taking.

Nico menjagokan Saham BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI dengan prospek kinerja yang tumbuh stabil. 

Nico juga melirik PT Indofood Sukses Makmur Tbk  (INDF), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan AMMN, termasuk PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PGAS masih menarik dikoleksi.

Head of Research Mega Capital, Cheril Tanuwijaya mengamati, sektor consumer cyclical khususnya saham ritel berpeluang melandai.

Emiten ini terhadang potensi lonjakan inflasi. 

Baca Juga: Simak Proyeksi Arah IHSG Untuk Selasa (3/10)

Begitu pula prospek sektor teknologi yang bisa tertahan oleh suku bunga acuan The Fed yang berpotensi naik lagi.

 

Cheril merekomendasikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), BRPT dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×