Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menguat usai merilis laporan kinerja keuangan tahun buku 2024. Hingga akhir perdagangan Kamis (20/3), BUKA menguat 5,11% ke level Rp 144.
Dari sisi kinerja, pendapatan bersih BUKA mencapai Rp 4,46 triliun di 2024. Raihan ini tumbuh tipis 0,50% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 4,43 triliun.
Dari sisi bottom line, menderita kerugian bersih Rp 1,54 triliun sepanjang 2024. Padahal di 2023, rugi bersih BUKA masih Rp 1,36 triliun. Artinya akan kenaikan sekitar 13,28% YoY.
Direktur Utama & CEO Bukalapak Willix Halim mengatakan saat ini, BUKA sedang bertransisi menuju model bisnis yang lebih ramping dan berkelanjutan untuk memaksimalkan operasional.
Baca Juga: Bukalapak (BUKA) Catat Pendapatan Bunga Deposito Rp 1,03 Triliun pada Tahun 2024
"Kami telah mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan operasi. Upaya kami dalam merampingkan bisnis non-inti dan meningkatkan efisiensi operasional mulai menunjukkan hasil positif," jelasnya kemarin
Willix menjelaskan, ke depan Bukalapak akan fokus pada empat segmen bisnis utama, yaitu Mitra Bukalapak, Gaming, Retail dan Investment dengan menyesuaikan struktur kelaporan mulai kuartal I-2025.
Namun Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas Edi Chandren mencermati secara musiman, terdapat tambahan biaya operasional dari pembayaran THR pada kuartal I-2025.
"Dengan dua dinamika tersebut, kami menilai biaya operasional masih akan cenderung flat secara kuartalan pada kuartal pertama tahun ini," tulisnya dalam riset, Kamis (20/3).
Menurutnya, kinerja pada laporan keuangan kuartal II-2025 baru dapat dikatakan sebagai cerminan level biaya operasional yang normal. BUKA pun juga belum memberikan target di 2025.
"Kondisi makroekonomi dan daya beli menjadi risiko yang dilihat oleh manajemen sehingga masih belum dapat memberikan guidance, setidaknya hingga saat ini," jelas Edi.
Technical Analyst BCA Sekuritas Achmad Yaki menjelaskan BUKA menguji three white soldiers pattern dengan RSI menguat dan MACD berpotensi membentuk pola golden cross serta volume perdagangan meningkat.
Dia mencermati secara teknikal, BUKA rawan mengalami sell on strength jika gagal break Rp 147–Rp 152 per saham. Dalam jangka pendek Yaki merekomendasikan trading buy BUKA dengan support Rp 137 dan resistance Rp 160.
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham dan Prospek Kinerja Emiten Sektor Properti
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Periode 21-23 Maret 2025, Harga Spesial Jelang Lebaran!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News