kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.672   -30,00   -0,18%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Cermati Rekomendasi Emiten yang Cum Date Dividen Interim Pekan Ini


Senin, 01 Desember 2025 / 07:09 WIB
Diperbarui Senin, 01 Desember 2025 / 07:10 WIB
Cermati Rekomendasi Emiten yang Cum Date Dividen Interim Pekan Ini
ILUSTRASI. IHSG Jatuh Ke Zona Merah-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/11/2025). Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan kemarin, Selasa (18/11/2025). Sepanjang sesi, IHSG bergerak dalam kisaran 8.341-8.442. IHSG ditutup melemah 0,65% atau 54,95 poin ke posisi 8.361,9. Total volume transaksi mencapai 40,9 miliar saham dengan nilai perdagangan Rp 19,72 triliun dari 2,52 juta transaksi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/11/2025


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan membagikan dividen interim dari buku tahun 2025 dijadwalkan masuk cum date pada pekan ini.

Pertama, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang akan membayar dividen jumbo dengan total nilai Rp 6,77 triliun.

Dividen interim tersebut setara 15,6% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk hingga kuartal III 2025 sebesar Rp 43,40 triliun. Cum date BBCA pada 2 Desember 2025.

Baca Juga: Peluang Cuan Dividen: Cek 5 Emiten Cum Date Pekan Ketiga Nov 2025, Ada AADI EMTK META

Kedua, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) yang membagikan dividen interim Rp 300 miliar atau setara Rp 35,11 per saham.

Nilai dividen yang dibagikan itu setara dengan 63,44% dari total laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk dalam periode sembilan bulan pertama tahun 2025. Cum date YUPI pada 2 Desember 2025.

PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) akan membagikan dividen interim dengan nilai total Rp 12,8 miliar atau Rp 16 per saham. Cum date KMDS pada 4 Desember 2025.

Terakhir, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) akan membagikan dividen interim Rp 2,73 triliun atau setara dengan Rp 3 per saham. Cum date SICO pada 3 Desember 2025.

Chory Agung Ramdhani, Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menegaskan, investor perlu memperhatikan beberapa hal penting menjelang pembagian dividen interim.

Baca Juga: Bersiap, 4 Emiten Ini Bakal Cum Date Dividen Interim di Periode 21-24 Oktober 2025

Pertama, pastikan memahami tanggal-tanggal kunci seperti cum date, ex date, dan record date agar tidak salah momentum dalam mendapatkan hak dividen.

Kedua, cek kesehatan fundamental emiten, termasuk keberlanjutan laba, arus kas, serta payout ratio, karena dividen yang terlalu besar dibanding kemampuan perusahaan berisiko tidak berulang.

Ketiga, perhatikan juga reaksi harga saham menjelang dan setelah ex-dividend. Sebab, biasanya terjadi penyesuaian harga yang bisa mengurangi keuntungan jika hanya mengejar dividen jangka pendek.

Keempat, memerhatikan likuiditas saham, terutama pada emiten berkapitalisasi kecil, karena risiko slippage lebih besar.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham 10 Emiten yang Punya Jadwal Cum Date Dividen di Pekan Depan

“Terakhir, pertimbangkan sentimen sektor dan kondisi makroekonomi, misalnya suku bunga, atau siklus industri yang dapat memengaruhi prospek kinerja setelah dividen dibagikan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (28/11).

Chory menilai, dividen interim BBCA masih menarik untuk diperhatikan, meskipun yield hanya 0,6%. Alasannya, karena kinerja fundamental BBCA masih baik.

Dari sisi kinerja keuangan, profitabilitas BBCA ditopang kualitas aset yang sehat dan biaya kredit rendah.

Untuk tahun 2026, laba bersih BCA diproyeksikan tumbuh 2% year on year (YoY) ke Rp57,6 triliun didorong pertumbuhan kredit lebih tinggi yaitu 7,9% dan penurunan cost of credit sejalan turunnya suku bunga acuan.

“Namun, net interest margin (NIM) di tahun 2026 diperkirakan turun 27 basis poin (bps) karena penurunan yield aset produktif di tengah kompetisi kredit wholesale yang ketat,” katanya.

Baca Juga: 34 Emiten akan Cum Date Dividen pada Pekan Ini, Simak Daftarnya

Chory melihat, fokus ekspansi BBCA ke segmen korporasi blue-chip dan perbaikan permintaan KPR akan menopang pertumbuhan kredit 2025–2026.

BBCA tetap unggul dengan franchise CASA lebih dari 80%, sehingga menjaga cost of fund (CoF) tetap rendah dan risiko kualitas aset tetap terkontrol dengan non-performing loan (NPL) gross sebesar 1,5% di tahun 2026.

“BBCA tetap menjadi top defensive pick di perbankan besar berkat fundamental paling kuat di sektor ini,” ungkapnya.

Harga saham BBCA pada perdagangan Jumat lalu ditutup di Rp 8.275 per saham, turun 14,47% sejak awal tahun alias year to date (YTD) seiring adanya tekanan di sektor perbankan dan rotasi ke saham siklikal.

Arus dana asing sebulan terakhir masuk sekitar Rp 19 triliun dan keluar Rp 16,6 triliun, sehingga ada net buy sekitar Rp 2,40 triliun. Ini mencerminkan kepercayaan asing mulai pulih terhadap big banks.

Chory pun merekomendasikan beli untuk BBCA dengan target harga Rp 10.800 per saham berbasis proyeksi kinerja tahun 2026. Ini mencerminkan fair value price to book value (PBV) sebesar 4,4x dan return of equity (ROE) 19,8%.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Cum Date Dividen Selasa (8/7), Cermati Saham-Saham Ini Rabu Besok

Dengan upside sampai 29,7%, penurunan harga saham BBCA tahun ini menjadi peluang akumulasi bagi investor jangka panjang.

“Risiko utama yang memengaruhi kinerja ke depan adalah turunnya NIM lebih dalam dan perlambatan kredit wholesale,” tuturnya.

Selanjutnya: 5 Prompt Edit Foto Close Up untuk Diunggah ke Instagram, Foto Makin Menawan!

Menarik Dibaca: 5 Prompt Edit Foto Close Up untuk Diunggah ke Instagram, Foto Makin Menawan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×