Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
“Kenaikan harga komoditas bersifat untuk memenuhi permintaan pasar menjelang musim dingin,” jelas Nafan saat dihubungi Kontan, Minggu (12/11).
Equity Research Associate Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja menyampaikan ada beberapa katalis yang akan mendorong laju emiten pelayaran.
Pertama, adanya normalisasi harga komoditas global sehingga menyebabkan urgensi pada penambang untuk mengirimkan produksinya.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham-Saham Middle & Small Cap Pilihan Analis Jelang Akhir Tahun
Kedua, kenaikan permintaan dari angkutan komoditas dengan kapasitas tidak diiringi penambahan kapal sehingga kapasitas kapal. “Dengan demikian tarif angkutan masih cukup mahal dengan supply kapal yang tergolong rendah,” jelas Daniel dalam riset 6 November 2023.
Dia menyebut situasi seperti ini akan menguntungkan bagi perusahaan pelayaran dengan tarif yang masih tinggi di tengah lonjakan permintaan.
Kendati begitu, Daniel menjelaskan industri pelayaran dalam negeri akan mendapatkan tantangan dari kondisi cuaca yang tak bisa diprediksi. “Memasuki musim hujan tentunya akan membuat kapal sulit untuk beroperasi dengan gelombang dengan risiko yang cukup tinggi,” tandasnya.
Samuel Sekuritas merekomendasikan beli PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY)dengan target harga di Rp 730. Hingga akhir perdagangan Jumat (10/11), NELY parkir di level Rp 530 per saham.
Baca Juga: Bos Samudera Indonesia (SMDR) Beli 497.000 Saham Perusahaan
Sementara dalam jangka pendek, Nafan merekomendasikan hold SMDR dengan target Rp 298, hold NELY dengan target Rp 492 dan hold TPMA target Rp 625. Kemudian hold WINS dengan target Rp 396 dan hold LEAD di Rp 60.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News