kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati pergerakan dan sentimen yang menyetir IHSG di pekan ini


Senin, 20 September 2021 / 06:45 WIB
Cermati pergerakan dan sentimen yang menyetir IHSG di pekan ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi hasil pertemuan bulanan The Fed.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwe mengatakan, fokus pelaku pasar saat ini yaitu pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan pada tanggal 21 sampai 22 September 2021.

“Para investor memperdebatkan apakah kumpulan data ekonomi AS minggu lalu dapat mendorong Federal Reserve untuk mempersingkat waktunya mengurangi stimulus moneter,” kata Hans dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9).

Hans mengatakan, ada banyak anggota di FOMC yang mendukung dimulainya tapering tahun ini. Ia bilang, tapering sendiri mendorong posisi dolar lebih kuat karena menunjukkan The Fed selangkah lebih dekat menuju kebijakan moneter yang lebih ketat.

“Ini juga berarti The Fed akan membeli lebih sedikit aset surat utang, yang pada dasarnya mengurangi jumlah dolar beredar dan meningkatkan nilai mata uang tersebut,” tambahnya.

Baca Juga: Dibayangi tapering The Fed, IHSG berpotensi melemah awal pekan depan

Selanjutnya, penurunan suplai dolar dan penguatan dolar mendorong dana keluar dari negara berkembang untuk kembali ke Amerika Serikat dalam jangka pendek.

Hans mengungkapkan, pelaku pasar akan berhati-hati menjelang rapat the Fed dan IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6.047 sampai 5.938 dan resistance di level 6.150 sampai 6.263 pada pekan ini.

Selain disetir sentimen FOMC meeting, kemungkinan pengesahan paket anggaran Presiden Joe Biden senilai US$3,5 triliun juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

Dalam paket tersebut, diperkirakan mencakup usulan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 26,5% dari 21%. Ada kekhawatiran bahwa potensi kenaikan pajak korporasi dapat menurunkan pendapatan perusahaan sehingga membebani pasar.

Kemudian, data penjualan ritel yang solid turut menunjukkan kekuatan pemulihan ekonomi AS dan meredakan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi. Data penjualan ritel Agustus naik 0,7% mom, berbanding terbalik dengan sebelumnya yang terkontraksi 1.8% dan lebih baik dari konsensus yang masih mengharapkan adanya kontraksi 0.8% mom.

Adapun Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan inflasi inti pada Agustus 2021 adalah 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Data ini melambat dibandingkan Juli 2021 yang sebesar 0,3% dan menjadi yang terendah dalam enam bulan terakhir.

Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Agustus 2021, bahkan menorehkan rekor baru. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca dagang pada bulan lalu mencapai US$ 4,74 miliar. Capaian surplus ini jauh lebih tinggi dari surplus neraca dagang di bulan Juli 2021 yang sebesar US$ 2,59 miliar. Data tersebut juga menjadi sentiment positif untuk pergerakan IHSG.

Selanjutnya: Menebak arah IHSG jelang FOMC Meeting dan RDG BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×