kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

CEO Pinnacle Invesment Harap Pemilu Kondusif Agar Dukung Investasi Berkelanjutan


Rabu, 31 Januari 2024 / 21:20 WIB
CEO Pinnacle Invesment Harap Pemilu Kondusif Agar Dukung Investasi Berkelanjutan
ILUSTRASI. Warga mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Alun Alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024). CEO Pinnacle Invesment Harapkan Pemilu Berjalan Kondusif Agar Dukung Investasi Berkelanjutan.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Chief Executive Officer (CEO) PT Pinnacle Persada Investama alias Pinnacle Investment, Guntur Putra, berharap kondusivitas Pemilihan Umum (Pemilu) dapat terjaga dengan baik. Stabilitas politik dinilai dapat terus mendukung investasi berkelanjutan di pasar modal Indonesia.

“Jika pemilu berlangsung kondusif dan Presiden terpilih dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, ini dapat memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar dan potensialnya mendukung investasi yang berkelanjutan,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).

Guntur melihat, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondusivitas Pemilihan Umum (Pemilu), serta kemampuan Presiden terpilih untuk mendukung ekonomi dan investasi. Diperlukan adanya stabilitas politik, tata kelola yang baik, dan kebijakan ekonomi yang cerdas.

Baca Juga: Istana Tegaskan Belum Ada Menteri Lain Mundur dari Kabinet Jokowi Setelah Mahfud MD

“Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, keterbukaan pasar, dan keseimbangan keuangan dapat memberikan sumbangan positif terhadap kinerja pasar modal,” jelas Guntur.

Selain itu, lanjut Guntur, faktor-faktor seperti stabilitas politik, kebijakan moneter, dan reformasi struktural juga memiliki peran signifikan dalam menentukan orientasi pasar modal. Ini dianggap mungkin yang lebih diharapkan oleh pelaku pasar modal di Indonesia.

Tentunya kebijakan-kebijakan yang berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal seharusnya tercermin dalam visi-misi yang disampaikan oleh setiap pasangan calon (paslon). Penting untuk evaluasi terhadap rencana ekonomi dan keuangan yang diusung oleh masing-masing paslon, termasuk strategi mereka terhadap pengembangan pasar modal.

Baca Juga: Intip Pendapat Analis Terkait Capres Favorit Pasar Modal

“Keterbukaan terhadap reformasi kebijakan, dukungan terhadap inovasi, dan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan likuiditas serta partisipasi investor dapat menjadi indikator keberlanjutan pertumbuhan pasar modal,” sebut Guntur.

Dia mencontohkan, di era transformasi digital, tentunya kepemimpinan yang berorientasi pada digitalisasi dapat memiliki potensi untuk memimpin perkembangan positif di pasar modal.

Tindakan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi keuangan, menyederhanakan akses digital ke pasar modal, dan stimulasi terhadap inovasi finansial dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan sektor tersebut.

“Kepemimpinan yang progresif dalam hal digitalisasi mampu menciptakan peluang baru dan meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Walaupun demikian, Pinnacle Investment sendiri bersikap netral terhadap dalam memandang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024. Sebagai Manajer Investasi (MI), Pinnacle Investment tidak memiliki kebijakan resmi terkait dukungan kepada calon Presiden tertentu.

Dalam konteks Pilpres 2024, pandangan Pinnacle Investment lebih difokuskan pada kebijakan ekonomi dan keuangan yang diusulkan oleh setiap calon presiden. Dampaknya terhadap pasar dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kebijakan tersebut dianggap mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar.

“Sebagai Manajer Investasi, pandangan kami cukup netral. Kami lebih fokus pada analisis fundamental dan data ekonomi untuk membentuk strategi investasi,” imbuhnya.

Baca Juga: Ganjar Berjanji Menempatkan Jokowi di Posisi Terhormat, Jika Terpilih Jadi Presiden

Terlepas dari siapa yang akan memenangkan Pilpres tahun 2024, Guntur mengantisipasi adanya pemilu dilaksanakan hanya 1 putaran dapat memberikan preferensi terkait kepastian investasi.

Sedangkan, jika pemilu dilaksanakan dalam 2 putaran, maka kemungkinan bakal lebih banyak volatilitas karena ketidakpastian pasar masih akan terus berlanjut sampai dengan putaran kedua selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×