kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.510   0,00   0,00%
  • IDX 7.773   12,54   0,16%
  • KOMPAS100 1.208   3,04   0,25%
  • LQ45 961   0,40   0,04%
  • ISSI 235   0,74   0,31%
  • IDX30 494   0,63   0,13%
  • IDXHIDIV20 593   0,16   0,03%
  • IDX80 138   0,40   0,29%
  • IDXV30 142   0,32   0,22%
  • IDXQ30 164   0,16   0,10%

Cek Rekomendasi Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) di Tengah Rencana Rights Issue


Selasa, 22 Oktober 2024 / 06:43 WIB
Cek Rekomendasi Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) di Tengah Rencana Rights Issue
ILUSTRASI. para analis memberikan rekomendasi saham untuk Sarana Menara Nusantara (TOWR)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi korporasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dipandang positif. Sebab mencerminkan upaya strategis TOWR untuk memperkuat struktur keuangan dan mengejar peluang pertumbuhan di sektor infrastruktur digital Indonesia.

Terbaru, TOWR bakal melakukan penawaran umum terbatas (PUT) sebanyak 5 miliar saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp 900 per saham. Adapun dana yang akan diperoleh TOWR sebesar Rp 4,5 triliun.

TOWR akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 25 Oktober 2024 untuk meminta persetujuan aksi rights issue.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan bahwa aksi korporasi itu mencerminkan kebijakan strategi bisnis TOWR dalam memperkuat keuangan, sekaligus ekspansi. Maklum, dana dari aksi korporasi TOWR tidak tertutup untuk melakukan akuisisi.

"Apalagi pengembangan 5G yang terus dilakukan sehingga permintaan akan menara akan meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/10).

Baca Juga: Ini Alasan BRI Danareksa Kerek Target Harga Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR)

Pada semester I 2024, TOWR memiliki menara sebanyak 31.502, meningkat dari 31.049 menara pada kuartal I 2024. Secara tahunan turut meningkat dibandingkan semester I 2023 sebanyak 29.792 menara.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas bilang, aksi korporasi TOWR maka valuasi PE akan meningkat karena laba bersih per saham turun seiring penambahan share baru.

"Rasio utang juga akan turun karena salah satu fokus penggunaan dana untuk bayar utang," sebutnya.

Analis Sucor Sekuritas, Christofer Konjongian memperkirakan, dengan asumsi seluruh dana rights issue dialokasikan untuk pembayaran pinjaman, maka net gearing-nya akan menjadi 1,6 kali pada 2025 dari level saat ini di 2,2 kali dan utang bersih terhadap EBITDA membaik menjadi 3,8 kali dari saat ini 4,3 kali.

Skenario tersebut diharapkan dapat menghasilkan peningkatan laba bersih 2025 sebesar 6,1% dan peningkatan marjin bersih sebesar 1,8%. "Namun, pelunasan ini akan menurunkan laba bersih per saham di 2025 sebesar 3,4%," terangnya.

Di sisi lain, penggunaan dana aksi korporasi tak ditutup kemungkinannya untuk akuisisi. Terlebih dengan adanya kabar rencana akuisisi serat optik dari LINK yang bernilai Rp 3,7 triliun dan aset serat optik serta kabel bawah laut milik ISAT yang diperkirakan bernilai US$ 1 miliar yang berpotensi menjadi sumber pendapatan baru.

Sebelumnya, TOWR telah mengakuisisi IBST. Christofer menilai dari akuisisi itu telah meningkatkan jejak serat optik dan cakupan wilayah perkotaan TOWR, sehingga operasinya mencapai sekitar 35 ribu menara, 60 ribu penyewaan, dan 227 ribu km jaringan serat optik.

 

TOWR akan mengkonsolidasikan IBST pada kuartal III-2024, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi hingga 7% dari EBITDA karena rata-rata EBITDA IBST sebesar Rp 734 miliar selama lima tahun terakhir.

Sukarno menambahkan, kinerja laba bersih TOWR juga berpotensi meningkat dengan adanya pemangkasan suku bunga. Dus, dia merekomendasikan hold TOWR dengan target harga Rp 885.

Sementara Sucor Sekuritas menyematkan rekomendasi saham buy TOWR dengan target harga Rp 1.500.

Adapun Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi saham accumulate buy dengan target harga Rp 980.

Tonton: Bitcoin Mencapai Puncak Tertinggi dalam Tiga Bulan Terakhir, Apa Faktor Penyebabnya?

Selanjutnya: Masih di Jalur Uptrend, Ini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (22/10)

Menarik Dibaca: Masih di Jalur Uptrend, Ini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (22/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×