Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan peringkat overweight di sektor kesehatan karena profitabilitas rumah sakit Indonesia terus meningkat di pasar yang kurang terlayani.
Diantara saham emiten sektor kesehatan ini, BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya tertanggal 20 ebruari 2025, memilih PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) sebagai top picks.
Sebab, BRI Danareksa melihat lebih sedikit gangguan yang berasal dari ketidakjelasan dalam implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap pendapatan MIKA.
Seperti diketahui, pemerintah tetap akan menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada 25 Juni. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) juga sedang menyelesaikan tarif JKN baru. Sementara Kemenkes berencana mengubah INACBG menjadi iDRG.
Baca Juga: Tekanan IHSG Turut Melemahkan Saham Emiten Kesehatan, Cermati Rekomendasi Analis
KRIS dan cost of benefit (CoB) dapat menjadi peluang untuk lebih memperluas pendapatan/pasien rumah sakit, tetapi risiko membayangi pelaksanaan kebijakan pemerintah.
Menurut riset BRI Danareksa Sekuritas, pada pertemuan terbaru antara Kemenkes, DJSN, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengungkapkan bahwa hanya 19% dari 3.113 rumah sakit di Indonesia yang sepenuhnya siap untuk penerapan ruang rawat inap standar (KRIS).
Sebagian besar kendala berasal dari aksesibilitas kamar mandi bagi pengguna kursi roda dan peralatan lain di dalam kamar. Namun, rencana untuk menerapkan KRIS pada tanggal 25 Juni tetap sesuai rencana.
Kemenkes mengakui adanya peningkatan inflasi biaya medis akibat asimetri informasi Harga. Sebab, biaya perawatan serupa dapat bervariasi antar penyedia dan sebagian besar dikendalikan oleh penyedia layanan kesehatan sebagai pemasok.
Kemenkes berupaya meningkatkan daya tawar penyedia layanan dengan bertujuan untuk meningkatkan kontribusi JKN dan asuransi swasta sebagai campuran pembayaran (CoB), sehingga mengurangi pengeluaran langsung dan inflasi biaya medis.
Untuk kasus JKN, Kemenkes berencana untuk mengubah sistem harga saat ini ke rumah sakit, INA-CBG, menjadi Indonesian Diagnosis Related Group (iDRG), yang akan menyediakan paket layanan yang lebih rinci dan sesuai menurut kasus pasien Indonesia dan biaya perawatan kesehatan.
Sementara itu, DJSN saat ini sedang menyelesaikan perhitungan tarif premi baru JKN dalam upaya mengatasi defisit JKN, yang rencananya akan diumumkan pada 25 Februari.
Namun, terpisah, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa tarif baru sedang dibahas dengan Kementerian Keuangan dan diperkirakan akan berlaku sepenuhnya pada tahun anggaran 2026.
Meskipun tarif JKN yang baru masih belum jelas, simulasi BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan bahwa jika pemerintah menerapkan tarif baru dalam satu tarif yang setara dengan tarif Kelas II, hal ini dapat meningkatkan output rumah sakit JKN secara positif hingga 8%.
Baca Juga: Belum Terimbas Program Cek Kesehatan Gratis, Begini Rekomendasi Emiten Kesehatan
Meskipun demikian, pemerintah mungkin perlu menambah anggaran subsidi hingga Rp 67 triliun per tahun untuk menutupi pembayaran anggota JKN yang dibantu pemerintah (Penerima Bantuan Iuran/PBI).
Tarif baru, jika tunggal, BRI Danareksa Sekuritas yakin harus berkisar antara tarif Kelas II-Kelas III yang ada untuk menjaga margin rumah sakit swasta tetap utuh.
Potensi konversi pengguna JKN Kelas I untuk menggunakan skema CoB juga berpotensi meningkatkan pendapatan dan pasien sebesar 8%-15%, berdasarkan estimasi BRI Danareksa Sekuritas.
Namun, keterbatasan penawaran produk CoB dapat membatasi potensi ini untuk terwujud.
Rekomendasi saham
Dari emiten sektor kesehatan ini, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy saham MIKA dengan target harga Rp 3.400 per saham.
BRI Danareksa Sekuritas juga merekomendasikan buy saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan target harga Rp 2.000 per saham.
Juga menyematkan rekomendasi buy saham PT Siloam Hospitals (SILO) dengan target harga Rp 3.300 per saham.
Selanjutnya: Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut
Menarik Dibaca: WRC Gandeng BTN Kerjasama Strategis untuk KPR Terjangkau di Paradiso @ Sentul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News